Lukisan di sampul buku '33 Tokoh Sastra' diambil tanpa izin
"Bagaimana sebuah lukisan, jika diizinkan tidak ditulis judulnya?" tegas Adinda, istri Hanafi, pelukis.
Belum reda polemik isi buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' yang memasukkan nama Denny JA, kini riuh di kalangan pencinta sastra menyorot sampul buku tersebut. Ternyata lukisan di sampul buku setebal 734 halaman itu diambil tanpa seizin pelukisnya, Hanafi.
"Jadi, lukisan karya Hanafi yang digunakan untuk cover buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' itu dicomot dan dipakai begitu saja tanpa izin dari pelukisnya. Tindakan main comot macam ini saya kira harus dipertanggungjawabkan juga oleh Jamal D Rahman sebagai koordinator Tim 8 (juri/penulis)," kata sastrawan AS Laksana, dalam akun Facebook-nya, Rabu (22/1).
Informasi Sulak, panggilan AS Laksana, itu dibenarkan oleh Adinda Luthvianti, istri Hanafi. "Statusmu 100 persen betul, Sulak! Salah comot, salah ambil dan salah kaprah!" kata Adinda juga lewat status Facebook-nya.
Pengamatan merdeka.com, pada halaman depan buku itu tertulis 'Lukisan Sampul: ... Karya Hanafi'. Hal ini terbilang aneh karena judul lukisan itu tidak ikut dicantumkan.
"Sungguh jelas, itu sebuah pesan ngawur, bagaimana sebuah lukisan, jika diizinkan tidak ditulis judulnya?" tegas Adinda.
Kepada rekan-rekannya, Adinda menjelaskan, lukisan yang dicomot tanpa izin itu berjudul 'Dalam Genangan' seri buku anak 'Mirah Minini', karya kolaborasi Hanafi dan Nukila Amal tahun 2012.
Adinda mengatakan, suaminya sebagai teman sudah pernah menghubungi Agus Sarjono, penulis buku sekaligus anggota tim juri, untuk mengklarifikasi lukisannya.
"Dia (Agus Sarjono) berjanji akan ke rumah membereskan masalah itu (janji tanggal 9 Januari 2013), nyatanya sampai saat ini tidak datang, tanpa keterangan," jelas Adinda.
Seperti diketahui, masuknya nama Denny JA ke dalam '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' telah memicu polemik. Tidak hanya kritik, petisi pun sudah dikeluarkan oleh kalangan pencinta sastra untuk menghentikan peredaran buku tersebut. Buku itu disusun oleh Tim 8 yang diketuai Jamal D Rahman, bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.