Lumpur Lapindo meluber lagi, rumah warga kembali tergenang
BPLS saat ini mengerahkan dua pompa dan kapal keruk buat membuang genangan lumpur dari rumah warga.
Tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 74 tidak mampu menampung volume akibat tingginya curah hujan terjadi di kawasan itu. Hal itu menyebabkan lumpur meluber dan menggenangi puluhan rumah warga di Desa Gempolsari, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut keterangan Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Dwinanto P, curah hujan cukup tinggi selama beberapa hari terakhir membuat tanggul penahan lumpur di titik 74 tidak kuat menahan volume luberan lumpur dari dalam kolam penampungan. "Puncaknya pada Kamis dini hari tadi, lumpur dengan cepat meluber keluar sehingga puluhan rumah yang ada di Desa Gempolsari tenggelam akibat luberan lumpur yang mengalir tersebut," kata Dwi seperti dilansir dari Antara, Kamis (19/3).
-
Dimana lokasi semburan Lumpur Lapindo? Pusat maupun titik semburan lumpur panas Lapindo ini berada di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Apa sebenarnya Lumpur Lapindo itu? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Dimana letak Candi Sumur di Sidoarjo? Lokasi Candi ini berlokasi di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Letaknya, sekitar 200 meter di sebelah barat daya Candi Pari.
-
Dari mana asal Lumpia Semarang? Makanan yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah ini sudah sangat populer di berbagai daerah di Indonesia.
-
Kenapa Lumpur Lapindo masih terus menyembur sampai sekarang? 17 tahun berlalu, belum ada tenda-tanda semburan Lumpur Lapindo atau dikenal juga dengan Lumpur Sidoarjo ini berhenti. Bahkan, para ahli geologi memperkirakan semburan lumpur panas tersebut akan berlangsung selama lebih dari 30 tahun.
Dwi mengatakan, saat ini sekitar seratus orang warga rumahnya terendam lumpur terpaksa mengungsi di balai desa setempat. "Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan warga termasuk memberikan kebutuhan makanan selama mereka di lokasi pengungsian tersebut," ujar Dwi.
Dwi menambahkan, buat mengatasi lubernya lumpur itu saat ini mereka sudah mengerahkan dua unit pompa air untuk mengalirkan lumpur menuju kolam utama. Selanjutnya dua kapal keruk akan beroperasi buat membuang lumpur menuju ke Kali Porong.
"Selain itu, kami tetap menggunakan alur di sisi selatan rumah warga dan juga mengalirkan lumpur ke sungai terdekat supaya volume lumpur bisa segera diselesaikan," sambung Dwi.
Dwi melanjutkan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi menekan volume lumpur di dalam kolam penampungan, baru kemudian melakukan melakukan perbaikan tanggul lumpur.
"Pengaliran lumpur ke Kali Porong saat ini yang menjadi konsentrasi kami supaya luberan lumpur bisa segera berkurang, dan kami bisa melakukan perbaikan tanggul lumpur yang sempat terkena luberan," tutup Dwi.
Baca juga:
Proses birokrasi panjang, ganti rugi korban Lapindo molor lagi
Cairkan dana talangan lapindo, pemerintah bentuk tim perunding
APBN-P 2015 disahkan, dana talangan Lapindo Rp 781 M siap cair
Talangi kewajiban Lapindo Rp 781 M, Kemenkeu sita aset perusahaan
Dana talangan lumpur Lapindo Rp 781 miliar disahkan 'Golkar'