Lurah Cipinang instruksikan ronda, cegah FBR & warga kembali bentrok
Dia meminta, agar suasana tidak kembali memanas dan kembali memicu bentrokan.
Camat Jatinegara Sofian Taher mengimbau semua warga di Pasar Gembrong tak terpancing atas bentrokan antara warga dan anggota Forum Betawi Rempug (FBR). Dia meminta, agar suasana tidak kembali memanas dan kembali memicu bentrokan.
"Saya mengimbau agar jangan terpancing. Jangan sampai ada bentrokan lagi," ujar Sofian di Pasar Rembong, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (8/8).
Hal yang sama disampaikan oleh Lurah Cipinang Besar Utara, Sri Sundari. Sri mengatakan, kehadiran Ormas mestinya menjaga suasana apalagi menjelang HUT RI.
"Ormas jangan ada gesekan. Jaga Keamananan, apalagi menjelang HUT RI," papar dia.
Untuk mengantisipasi bentrokan susulan, Sri menginstruksikan RT/RW untuk melakukan ronda malam guna menjaga keamanan dan memastikan tidak adanya upaya yang memicu bentrokan.
"Saya udah instruksikan RT/RW agar lakukan ronda dan koordinasi dengan aparat. Jangan terpancing," tandas dia.
Diketahui, bentrokan antar FBR dan warga dipicu lantaran anggota FBR melihat seorang pemuda bernama Chandra menggunakan kaos Pemuda Pancasila. Setelah mendekati Chandra, anggota yang berjumlah 20 orang lebih ini memukuli Chandra dan membacok Sumali di pahanya karena membantu Chandra.
Warga yang terpancing emosi melampiaskan dengan membakar satu unit milik anggota FBR. Polisi masih bersiaga untuk mengantisipasi adanya aksi balas dendam.
Baca juga:
Pasca bentrok FBR dan warga, aktivitas Pasar Gembrong kembali normal
Polisi janji tindak anggota FBR yang serang warga di Pasar Gembrong
Polisi amankan samurai milik anggota FBR di Pasar Gembrong
Buntut bentrok FBR vs warga, toko di Pasar Gembrong tutup
3 Anggota FBR datangi lokasi bentrokan, situasi kembali memanas
Ini kronologi bentrok FBR vs warga di Pasar Gembrong
Bentrok FBR vs warga di Pasar Gembrong, 1 motor dibakar
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).