Mabes Polri Perketat Pemeriksaan Tamu Buntut Penyerangan Teroris
"Kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu dimana di dalamnya ada bendera ISIS, ada tulisan soal bagaimana perjuangan jihad," ujarnya.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pihaknya bakal memperketat pemeriksaan terhadap tamu yang ingin masuk ke dalam lingkungan Mabes Polri. Hal ini dilakukan setelah adanya aksi penyerangan yang dilakukan oleh perempuan berusia 25 tahun berinisial ZA.
"Penjagaan tetap, hanya diperketat masalah pemeriksaan dan sebagainya. Sehingga ini akan lebih diperketat lagi," kata Rusdi Hartono kepada wartawan di kantornya, Kamis (1/4).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Mpok Alpa bingung dengan teror tersebut? Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati, " kata Mpok Alpa.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Rusdi mengaku, dengan adanya kejadian pada Rabu (31/3) sore di Markas Besar (Mabes) Polri. Pihaknya bakal memperbaiki penjagaan yang sudah ada saat ini
"Dengan peristiwa kemarin tentunya banyak belajar dari itu semua. Saya katakan kita akan mengaudit bagaimana pengamanan di Mabes Polri yang ada berjalan, kalau masih ada kekurangan kita perbaiki," ujarnya.
Ia berharap, kejadian kemarin tidak akan terulang kembali dan menimpa di markas Korps Bhayangkara lainnya.
"Mudah-mudahan hari ini sudah makin baik, kewaspadaan tetap ditingkatkan, mudah-mudahan ini tidak terulang lagi kejadian-kejadian semacam ini di Mabes Polri maupun markas-markas polisi di wilayah," tutupnya.
Kronologi ZA Masuk Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menceritakan kronologi pelaku teror ZA yang menerobos masuk ke Mabes Polri sore ini, Rabu (31/3). Sigit mengatakan, awalnya wanita kelahiran 1995 itu berjalan dari gerbang belakang Mabes Polri menuju gerbang utama sekitar pukul 16.30 Wib.
Kemudian dia bertanya kepada kepolisian yang berjaga di depan gerbang, di mana letak kantor pos.
16.30 Wib
Kapolri mengatakan, setelah masuk melalui pintu belakang, wanita tersebut kemudian menuju gerbang utama Mabes Polri.
"Kurang lebih pukul 16.30 Wib ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama Mabes. Yang bersangkutan kemudian tanya, dimana keberadaan kantor pos," kata Sigit saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (31/3).
Kemudian, kata Listyo, setelah bertanya, ZA dilayani dan ditunjukkan arah kantor pos oleh petugas kepolisian. ZA kemudian mendatangi kantor pos, namun berdasarkan pantauan polisi yang mengarahkannya, ZA terlihat meninggalkan kantor pos dan langsung melakukan penyerangan ke polisi yang berjaga di pos depan gerbang Mabes Polri.
"Wanita itu dilayani dan ditunjukkan arah kantor pos," katanya.
"Namun wanita itu meninggalkan kantor pos dan dia kembali (ke pos polisi) kemudian langsung melakukan penyerangan ke anggota (polisi) yang ada di pos jaga," ujarnya.
6 Kali Menembak
Lebih lanjut lagi, Sigit mengatakan, ZA menyerang polisi yang berjaga dengan menembakkan 6 kali tembakan.
"Penembakan sebanyak 6 kali. Dua kali ke anggota di pos, dua kali di luar dan menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," ujarnya.
Mendengar suara tembakan tersebut, polisi yang berada di Mabes Polri langsung melakukan tindakan tegas ke ZA. ZA pun berhasil dilumpuhkan.
Pukul 19.00 Wib
Pada sekitar pukul 7 malam hari ini, jenazah ZA sudah tiba di RS Polri.
"Kemudian, terhadap tindakan (penembakan itu) dilakukan tindakan tegas ke yang bersangkutan. Kemudian dari olah TKP ditemukan identitas ZA, umur 25 tahun, alamat di jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jaktim," ujarnya.
Mahasiswa Drop Out
Sigit mengatakan, pelaku yang diketahui seorang mantan mahasiswa di salah satu kampus ini membawa sebuah map yang di dalamnya ada sebuah tulisan.
"Tersangka ini mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out (DO) saat di semester lima. Kemudian dari hasil pendalaman, kita dapatkan beberapa temuan terkait dengan barang yang dibawa. Yang bersangkutan membawa map kuning itu ada amplop, bertuliskan kata-kata tertentu," kata Sigit.
Selain itu, Sigit menjelaskan, jika wanita itu memiliki akun Instagram yang di dalamnya terdapat sebuah postingan bendera Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
"Kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu dimana di dalamnya ada bendera ISIS, ada tulisan soal bagaimana perjuangan jihad," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang berpakaian gamis hitam, bercadar dan berkerudung masuk ke area Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (31/3) sore. Orang tak dikenal itu masuk sembari menodongkan senjata ke petugas.
Baca juga:
Senjata Dipakai ZA Jenis Airgun Kaliber 4,5 Milimeter, Asal Usul Diselidiki Polisi
Panglima TNI Minta Prajurit Bantu Polisi Amankan Objek Vital Usai Teror Mabes Polri
Kutuk Aksi Terorisme, Ridwan Kamil Minta Masyarakat Waspada
Kuliah 3 Semester di Gunadarma Nilai IPK ZA Capai 3,2
Polisi Sebut Senjata Digunakan ZA Meneror di Mabes Polri Bukan Rakitan
Polisi Duga ZA Selipkan Senjata di Pinggang saat Lewati Penjagaan Mabes Polri
Tindakan Polisi Tembak Mati ZA Dinilai SETARA Institute Dapat Dibenarkan