Mabes TNI Sebut Isu Provokator di Petamburan Anggota BAIS Hoaks
Beredar luas adanya video provokatif yang diduga terjadi di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Barat. Disebut pelakunya anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Beredar luas adanya video provokatif yang diduga terjadi di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Barat. Disebut pelakunya anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi, membantah kabar tersebut. Hal itu diduga cuma untuk mengadu domba TNI dan Polri di lapangan.
"Informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari youtube adalah hoaks," ucap Sisriadi dalam keterangannya, Jumat (24/5).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan HUT TNI 2023 diperingati? 5 Oktober ditandai sebagai peringatan Hari Ulang Tahun TNI.
-
Mengapa peringatan HUT TNI jatuh pada tanggal 5 Oktober? Momen peringatan HUT TNI itu tak lain dipilih lantaran pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tahun 1945 silam, tepat setelah dua bulan pasca proklamasi kemerdekaan RI disiarkan.
Dia menegaskan, kabar yang beredar disebutkan, diduga provokator itu bernama Serma Aris dari Yonif 315. Sisriadi pun membantahnya.
"Tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris," ungkap Sisriadi.
Dia mengungkapkan, hal ini bertujuan untuk mendiskreditkan TNI. Serta membuat TNI-Polri tak kompak. "(Video tersebut) untuk mendiskreditkan TNI dan untuk melemahkan soliditas TNI-Polri," jelas Sisriadi.
Pihaknya selalu berkomitmen untuk menjaga dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian.
"TNI tetap berkomitmen untuk back up Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019," pungkasnya.
Baca juga:
Wiranto: Saya Hormat Betul Pada Pak Prabowo Jika Bisa Mengontrol Pendukungnya
Kericuhan Aksi 22 Mei Berdampak Negatif ke Iklim Usaha
Penjelasan PT Arsari Soal Ambulans Pembawa Batu di Demo 22 Mei
Ketua DPR Minta Polisi Tindak Tegas Perusuh Aksi 22 Mei
Mengungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
2 Polisi Alami Luka Tembak saat Amankan Demo 22 Mei di Pontianak