Madinah juga punya mal, mulai paling murah sampai paling mahal
Barang-barang yang dijual di Arab Saudi ternyata harganya lebih murah jika dibandingkan dengan di Indonesia.
Pusat perbelanjaan atau mal memang selalu ada di mana saja, tak peduli di tempat konflik atau pun tempat-tempat yang asyik, termasuk juga di Tanah Suci, Madinah. Di Kota Nabi ini, juga bermunculan beberapa mal, mulai yang menjual barang-barang yang mewah, hingga barang-barang murah.
Merdeka.com sempat mampir ke beberapa mal tersebut. Maklum, dua dari 3 mal yang saya kunjungi letaknya tak jauh dari tempat kami menginap, Wisma Haji Madinah.
Mal pertama yang saya kunjungi Top Ten Mal, terletak persis di depan kantor Misi Haji Indonesia Madinah. Antara Mal dan wisma, cuma dipisahkan oleh tanah kosong luas. Jalan kaki cuma 50 meter saja.
Di mal ini, kebanyakan yang dijual adalah aneka jenis kemeja, sepatu, baik untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa. Uniknya, mal ini menjual semua barang fashion dan kebutuhan penting lainnya dengan harga sama, 10 riyal. Ini sesuai dengan nama mal, Top Ten, barang-barang top, dijual cuma dengan ten riyal. Di mal ini, barang-barang yang dijual hampir semua produk dari China. Mulai dari baju, tas, kaos-kaos bola, dan sebagainya. Barang-barang yang dijual di mal ini rata-rata bercorak terang. Mungkin orang Saudi memang sukanya warna-warna seperti ini.
Sayangnya mal ini agak jorok. Toilet mal berlantai dua yang tidak terlalu besar ini airnya sampai tergenang ke luar toilet/kamar kecil.
Mal kedua, Mazaia Mall, masih satu jalan dengan Mall Top Ten. Jalan kaki sekitar 100 meter saja. Bedanya dengan Top Ten Mall, barang-barang yang dijual di mal ini lebih branded dan mahal. Penataannya pun lebih bagus. Pelayanannya juga lebih ramah.
Saat saya dan beberapa teman masuk mall ini, sekuriti yang menjaga pintu masuk mall malah minta difoto, saat tahu kami ke sini bawa kamera. Entah kenapa orang-orang Arab suka banget difoto. Tak jarang petugas-petugas pelayanan umum sering minta foto jika kita bawa kamera. Warga sipil Arab juga kerap melakukan hal yang sama. Tapi jangan sekali-kali iseng memotret orang di sini tanpa izin. Jika yang bersangkutan tidak berkenan, kita bisa dimarahi, atau bisa-bisa kita dilaporkan ke petugas keamanan.
-
Dimana sebagian besar jemaah haji Indonesia yang meninggal di tanah suci dirawat? Terkait hal itu, Hilman mengakui memang ada jemaah haji asal Indonesia yang meninggal saat prosesi puncak haji di Mina. Namun mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Kapan jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
-
Kapan jemaah haji asal Indonesia pulang ke tanah air? Musim haji tahun 2024 telah berakhir. Jemaah haji asal Indonesia telah pulang ke tanah air.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
mal di madinah ©2016 Merdeka.com/anwar khumaini
Tak jauh beda dengan Top Ten, Mazaia Mall sebagian besar menjual baju-baju dengan beraneka motif. Mungkin karena harganya relatif lebih mahal, mal ini cenderung lebih sepi dibanding Top Ten.
Saya sempat bertemu dengan beberapa pengunjung yang ternyata adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Salah seorang dari mereka, Aisyah, mengaku sering main ke mal ini lantaran dekat dengan tempat tinggalnya.
"Di sini lumayan murah," kata Aisyah sambil menggendong anaknya. "Tapi ini bukan mall terbesar di sini," imbuhnya.
Aisyah tampak jalan-jalan santai bersama dua orang perempuan yang juga WNI. Tak jauh beda dengan perempuan-perempuan Arab lainnya saat berada di luar rumah, Aisyah juga mengenakan kebaya warna hitam, dipadu dengan kerudung warna serupa. Bedanya, Aisyah tidak pakai cadar.
Sementara mal terakhir yang saya kunjungi, Al Noor Mall, adalah mal paling elit yang kami kunjungi di Madinah. Mal ini lokasinya memang lebih jauh dari Masjid Nabawi.
Harus menggunakan mobil pribadi atau taksi lantaran di sini jarang dijumpai angkutan umum. Biasanya angkutan umum cuma melayani rute-rute masjid atau tempat ziarah saja.
Beda dengan dua mal sebelumnya, mal ini selain luas dan modern, juga memiliki basement yang luas. Sementara dua mal sebelumnya tak memiliki basement, sehingga mobil pengunjung cuma diparkir di depan mal atau di tempat lapang di sekitar mal itu.
Sekilas masuk ke Al Noor mall, memang tak jauh beda dengan mal di Indonesia. Mal ini menjual barang-barang beragam yang branded dengan penataan yang lebih modern.
Bahkan di mal ini juga menjual pakaian dalam wanita yang terpasang vulgar di etalase-etalase toko. Carrefour juga ada di mal ini.
Kami mampir di lantai dua mall yang kata rekan kami mirip Plaza Senayan kalau di Indonesia tersebut. Di lantai dua kami memilih food court, yang ternyata sangat luas.
Selain diisi puluhan tenant yang menjual aneka makanan baik merek lokal maupun
franchise asing, di tempat food court ini juga terdapat aneka permainan anak-anak, semisal kereta gantung, serta permainan-permainan yang memacu adrenalin.
Harga di mal ini relatif lebih mahal dibanding dengan dua mal sebelumnya, tak jauh beda dengan mal-mal di Indonesia. Misalnya harga jus semangka, untuk ukuran grande dijual dengan harga 11 riyal. Padahal untuk jus kemasan di toko-toko harganya cuma 2 sampai 3 riyal saja.
Perlu diketahui, barang-barang yang dijual di Arab Saudi ternyata harganya lebih murah jika dibandingkan dengan di Indonesia. Baik itu fashion, atau peralatan rumah tangga lainnya. Cuma, untuk barang-barang elektronik di sini harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan di Indonesia.
Sebagian besar pengunjung di mal ini adalah perempuan, dan bercadar. Jadi jangan harap bisa lihat perempuan-perempuan seksi di mal ini seperti di mal-mal Indonesia pada umumnya.
Baca juga:
Kisah kesabaran petugas memandikan jemaah haji lansia
Jemaah haji jangan pakai jasa joki kursi roda, tak aman dan mahal!
Banyak jemaah fokus ibadah, abai barang bawaan
Serba serbi mengantarkan jemaah yang tersesat di Tanah Suci
Gelombang pertama kedatangan jemaah haji segera berakhir
Mampir ke Quba, masjid tertua di dunia yang dibangun Rasulullah