Mahasiswa di Samarinda Bisnis Ganja dengan Alumni Satu Kampus
Pengungkapan berawal dari kabar pengiriman ganja kering dari Medan, Sumatera Utara ke sejumlah provinsi di Sulawesi dan Kalimantan Timur di Kalimantan.
Tiga orang dalam satu jaringan pengedar ganja di Samarinda, Kalimantan Timur dibekuk petugas BNN. Satu diantaranya adalah mahasiswa, yang berbisnis dengan alumni satu kampus. Narkotika jenis ganja 1,5 kg disita sebagai barang bukti.
Pengungkapan berawal dari kabar pengiriman ganja kering dari Medan, Sumatera Utara ke sejumlah provinsi di Sulawesi dan Kalimantan Timur di Kalimantan.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Siapakah Asha Ramadia Ananda Tanjung? Asha Ramadia Ananda Tanjung adalah seorang anggota TNI Angkatan Udara dengan pangkat Sersan Dua (Serda).
"Kami melakukan penyelidikan di-back up BNN Provinsi Kalimantan Timur," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BNN Kota Samarinda AKBP Halomoan Tampubolon di kantornya, Jalan Anggur, Rabu (24/6).
Tampubolon menerangkan, penyelidikan tim gabungan berbuah hasil. "Sekitar jam 1 siang, kami pertama kali melakukan penindakan terhadap pelaku JJ (seorang mahasiswa), sebagai penerima paket," ujar Tampubolon.
"Kami temukan paket terbungkus kopi. Modus ini agar aroma ganja tidak tercium. Tapi ternyata isinya adalah 1,5 kilogram ganja kering, yang dikirim dari Medan," tambah Tampubolon.
Dari pengakuannya, JJ yang masih berusia 20 tahun itu disuruh AR (24) di tempat berbeda. "AR mengaku disuruh temannya, H yang juga berhasil kami amankan. Jadi JJ, AR dan H kesemuanya kami amankan," terang Tampubolon.
Penyelidikan berkembang. Diketahui, paket itu merupakan pesanan satu pelaku lain seorang bandar, AD yang tinggal di Tarakan, Kalimantan Utara. "Ganja ini dipesan ke Medan oleh AD melalui media sosial untuk dikirim ke Samarinda. Jadi AD masih kami kejar," jelas Tampubolon.
Dia menambahkan paket ganja kering ini adalah pengiriman ketiga kalinya. "Ketiganya saling mengenal karena satu kampus dan pernah satu organisasi. Kami terapkan pasal 112, 114 dan 111 UU No 35/2009 tentang Narkotika. Tes urine pun, mereka positif. Tentu, mereka bukan hanya penyalahguna narkotika, melainkan juga satu jaringan pengedar," pungkas Tampubolon.
Baca juga:
Dua Pejabat Bea Cukai Ditangkap Polisi Terkait Narkoba
Di Kota Tasikmalaya, Ada Petugas Dishub Nyambi jadi Kurir Sabu
Sistem Hukum Lemah Dinilai Menjadi Pasar Potensial Peredaran Narkoba
Polda Metro Tes Urine Kelompok John Kei, Baru 2 Orang Positif Narkoba
Tertangkap Usai Beli Sabu Rp50 Ribu, Polisi di Medan Dituntut 5 Tahun Penjara