Mahasiswa di Sidoarjo Jajakan Anak di Bawah Umur secara Online
Zulham menyebut, tersangka dan korban memang sudah saling mengenal. Sehingga, hal itu mempermudah tersangka untuk beroperasi menjajakan korban pada para pria hidung belang.
Seorang mahasiswa bernama Angga Prayitno (21), warga Tambakrejo, Waru, Sidoarjo dibekuk satuan Siber Ditreskrimsus Polda Jatim lantaran menjajakan anak di bawah umur dalam prostitusi online. Pelaku ditangkap setelah ketahuan tim patroli Siber, menjajakan anak di bawah umur diberbagai jejaring media sosial (medsos) yang ada.
"Tersangka yang ditangkap ini warga Sidoarjo, penangkapan yang dilakukan hasil dari patroli Siber Ditreskrimsus Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Selasa (26/1).
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Dimana lokasi pemakaman Mr. X di Sidoarjo? Lokasinya tepat berada di tepi jalan raya. Terhimpit oleh bangunan warga Magersari, Kecamatan Pucang, Kabupaten Sidoarjo.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
Wadir Reskrimsus Polda Jatim, AKBP Zulham Effendi menyebut, tersangka menjual korban kepada konsumen melalui media sosial (facebook) atas nama grup 'Cewek Include Surabaya Sidoarjo' dan grup (whatsapp) atas nama 'Beragam Kreasi JATIM'. Sampai saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut, lantaran disinyalir korban tidak hanya satu orang.
"Dari patroli Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, ditemukan chat prostitusi di media sosial (WA) dan (FB). Dari situ polisi akhirnya mengamankan tersangka di rumahnya," ujarnya.
Sementara itu, tarif yang ditawarkan oleh mucikari ini bervariatif, mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. Sedangkan untuk korban yang dijual ke konsumen ini diketahui masih di bawah umur atau berusia 15 tahun.
Terkait dengan modus, tersangka menawarkan anak di bawah umur itu dengan mengirimkan foto kepada konsumen. Jika deal harga dengan konsumen, selanjutnya akan disepakati lokasi eksekusi.
"Tarif yang ditawarkan ini bervariatif, mulai dari Rp 500 ribu-Rp 2 juta, tersangka sendiri menawarkan korban melalui whatsapp dengan mengirim foto korban ke konsumen. Jika deal harga, maka tersangka mengantar korban," tambahnya.
Zulham menyebut, tersangka dan korban memang sudah saling mengenal. Sehingga, hal itu mempermudah tersangka untuk beroperasi menjajakan korban pada para pria hidung belang.
Sementara itu, terkait barang bukti yang diamankan oleh polisi antara lain, satu buah handphone milik tersangka, dan copy hasil percakapan tersangka dengan pelanggan melalui chat whatsapp.
Tersangka sendiri akan dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.
Baca juga:
Pasangan Diduga Mesum di Halte Bus Kramat Raya Ditangkap
Prostitusi di Puncak Bogor Terbongkar, Sekali Kencan Rp500 Ribu
Pemilik Spa Khusus Gay di Medan Dihukum 3 Tahun Penjara
Terdampak Pandemi, Spa di Bandung Alih Fungsi Jadi Tempat Prostitusi
Kronologis Pembunuhan Janda Muda di Palembang
Buka Usaha Prostitusi Berkedok Spa, Dua Orang Muncikari Ditangkap Polisi