Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumbar Tewas saat Kemping
Diketahuinya ada seorang mahasiswa yang tidak ada, yakni ketika sesampai di Bukittinggi panitia mengambil absensi dari peserta.
Seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat (Sumbar) Program Studi Teknik Sipil berinisial MF (20) ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Air Luluh di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Kabag Ops Polres Limapuluh Kota, Kompol Rudi Minanda di Sarilamak, Senin, mengatakan mayat mahasiswa tersebut ditemukan Ahad malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Jadi sejak Jumat (12/3), ia ikut kemah mahasiswa dengan jumlah peserta 84 orang. Tetapi setelah balik pada Ahad (14/3) sore mahasiswa pulang dan sesampai di Bukittinggi diketahui ada satu orang yang tidak ada," ujarnya, dilansir Antara, Senin (15/3).
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Kenapa Padang Mangateh di bangun? Awalnya, fokus dari peternakan ini untuk hewan jenis kuda.
-
Apa itu Padang Mangateh? Padang Mangateh merupakan hamparan padang rumput mirip savana yang menjadi sentra peternakan yang sudah ada sejak zaman kolonial.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Padang Mangateh didirikan? Mengutip beberapa sumber, Padang Mangateh didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1916.
Diketahuinya ada seorang mahasiswa yang tidak ada, yakni ketika sesampai di Bukittinggi panitia mengambil absensi dari peserta. Melihat kondisi itu, panitia pun langsung kembali ke lokasi kemah dan mencari MF (20) bersama dengan warga sekitar. Pada pukul 23.00 WIB di temukan seorang mayat laki-laki yang diduga MF di aliran Sungai Air Luluh sekitar 50 meter dari lokasi kemah dalam keadaan tidak bernyawa.
Mayat ditemukan dengan posisi terbenam di bawah aliran sungai dengan kedalam air lebih kurang 1 meter. Pada pukul 01.45 pihak kepolisian langsung menuju lokasi penemuan mayat tersebut dan pada Senin (15/3) pukul 03.00 WIB korban langsung dievakuasi.
Setelah dievakuasi, jenazah korban dilarikan ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh untuk diotopsi. Polres Limapuluh Kota juga telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang panitia untuk proses penyelidikan.
Sementara Wakil Rektor III UM Sumbar Bidang Kemahasiswaan Moch Abdi mengatakan kegiatan kemah mahasiswa sipil tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar.
"Kegiatan ini tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.
Bentuk kegiatan dari kemah tersebut bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.
"Jadi, mahasiswa sudah pulang sekitar pukul 17.00 WIB dari Harau dan sampai pukul 20.00 WIB. Awalnya panitia telah memanggil dan mengkondisikan seluruh peserta naik bus," ujarnya.
Bahkan, panitia sebelumnya telah mengecek ke sekitar lokasi kemah dan tidak ada lagi mahasiswa sehingga bus diberangkatkan untuk pulang.
Sesampai di kampus dan mereka mengecek untuk kepulangan peserta, di sana baru diketahui ada kurang satu orang peserta dan panitia langsung melapor ke Wakil Dekan, Hariyadi.
"Wakil Dekan langsung memerintahkan sebagian panitia untuk segera kembali ke lokasi mencari peserta yang tertinggal tersebut," katanya.
Sesampai di lokasi, setelah berkoordinasi dengan masyarakat setempat, panitia bersama masyarakat langsung mencari peserta yang hilang tersebut dan pukul 23.00 WIB ditemukan di sungai.
"Pukul 01.15 WIB panitia melapor ke kepolisian dan sekitar pukul 03.00 WIB dievakuasi dan panitia, kepolisian bersama PMI membawanya ke RSUD Adnaan WD Kota Payakumbuh," ujarnya.
Baca juga:
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ditemukan Tewas di Pantai Seseh Bali
Menginap di Rumah Teman Saat Nyepi, Bayu Ditemukan Meninggal Dunia
Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Wanita Ditemukan Warga Karawang di Pinggir Jalan
Polisi Kantongi Pembunuh Pasutri di BSD, Suami WNA asal Jerman
Pembunuhan Bule Jerman di BSD, Polisi Duga Pelaku dan Korban Saling Kenal
Sebelum Ditemukan Tewas, Pasutri di BSD Sempat Didatangi Tamu