Mahfud MD: Masih Ada Dokter yang Tak Percaya Masker dan Vaksin
Menko Polhukam Mahfud MD mengakui hingga saat ini masih ada kelompok tertentu yang tidak percaya dengan adanya pandemi Covid-19. Salah satunya ada beberapa kalangan dokter yang tidak percaya dengan penggunaan masker dan vaksinasi untuk atasi pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengakui hingga saat ini masih ada kelompok tertentu yang tidak percaya dengan adanya pandemi Covid-19. Salah satunya ada beberapa kalangan dokter yang tidak percaya dengan penggunaan masker dan vaksinasi untuk atasi pandemi Covid-19.
"Di kalangan dokter saja sampai hari ini masih ada yang tidak percaya masker itu. Tidak percaya masker itu nanti hilang sendiri. Ada yang mengatakan enggak perlu vaksin, seorang dokter masih ada yang mengatakan gitu-gitu," kata Mahfud dalam diskusi virtual 'Ekonomi dan Politik, Sabtu (26/6).
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
Tidak hanya dari kalangan dokter. Adapula kata Mahfud yang berbeda pendapat tentang menyikapi masalah pandemi dari kalangan sosiolog. Mereka memperdebatkan invermectin dilarang termasuk persoalan perlu atau tidaknya menerapkan lockdown.
"Menyikapi pandemi itu terjadi bukan hanya kalangan masyarakat berbeda-beda jadi bagi pemerintah tidak mudah. Ini persoalan kita," bebernya.
Walaupun demikian Mahfud menilai pandemi kali ini adalah sebuah hikmah. Sebab segala sesuatu yang diberikan dan turunkan oleh Tuhan pasti selalu ada hikmah di dalamnya.
"Kalau kita orang beragama itu selalu mengatakan segala sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan yang dilimpahkan oleh Tuhan kepada manusia itu selalu ada hikmahnya nama ka di samping masalah masalah yang rumit tadi banyak hikmah yang yang bisa kita ambil," ungkap.
Salah satu hikmahnya kata Mahfud yaitu anak-anak sekolah yang sebelumnya belajar melalui tatap muka, kini diharuskan untuk mengenal teknologi. Seluruh pihak kata Mahfud dipaksa berinovasi.
"Memang agak menyedihkan anak-anak yang belajar secara virtual kalau anak-anak harus dia didampingi orang. Bagaimana cara-cara virtual itu dan sebagainya tetapi tentu ada hikmah dari itu menimbulkan ide bahwa Mari kita kembangkan belajar pendidikan secara virtual," ungkapnya.
'Kita Sedang Menghadapi Teror'
Mahfud juga meminta agar semua pihak tetap waspada saat pandemi Covid-19. Sebab kata dia lonjakan kasus sudah meningkat mencapai 20.000.
"Penuh dengan kehatian-hatian. Kita sedang menghadapi semacam teror dengan semakin besar ini kan meneror kita nih. Sekarang sudah diatas 20ribu angka tertinggi," katanya.
Dia juga menyoroti angka kematian di pekan ini sudah meningkat. Sementara kata Mahfud angka kesembuhan meningkat tetapi tidak bisa melalui kasus.
"Angka kesembuhan tinggi tetapi malahan kalau kemarin bisa kira 87 persen sampai 90 persen lebih dari angka yang terinfeksi dan sembuh sekarang yang minggu-minggu terkahir sudah separuhnya. Ya ini semua menutup kehatian-hatian kita dan ikut di dalam yang digariskan pemetintah," ungkapnya.
Baca juga:
Erick Thohir Resmikan Sentra Vaksinasi Covid-19 di Medan
Polres Sediakan 1.000 Dosis Vaksin Sinovac di Kabeda untuk Warga Depok
33 Polsek di Garut Gelar Vaksinasi, 13 Ribu Warga Jadi Target
Padatnya Vaksinasi Covid-19 di Denpasar
Saat Jokowi Tantang Para Kapolda Tingkatkan Vaksinasi 2 Kali Lipat