Mahfud MD Minta TGPF Penembakan Intan Jaya Selesaikan Laporan Investigasi Pekan Ini
Mahfud MD mengaku sudah menerima laporan hasil penyelidikan dilakukan TGPF sejak tanggal 7 hingga kembali 12 Oktober kemarin.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, meminta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan di Intan Jaya, Papua, untuk menyelesaikan laporan investigasi hingga Jumat (17/10). Mahfud MD mengaku sudah menerima laporan hasil penyelidikan dilakukan TGPF sejak tanggal 7 hingga kembali 12 Oktober kemarin.
"Sekarang tim ini sudah melaporkan seluruhnya dan tinggal menyusun nanti laporan yang lebih sistematis dan diberi waktu sampai dengan tanggal 17 untuk membuat laporan dan mendiskusikan semua fakta-fakta yang ditemukan sehingga sampai pada kesimpulan yang meyakinkan," kata Mahfud saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/10).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kapan TPA Piyungan ditutup? Penutupan TPA Piyungan diberlakukan mulai 23 Juli hingga 5 September 2023.
-
Apa yang terjadi di TPA Piyungan sejak tahun 2012? Bahkan menurut Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yogyakarta, tempat pembuangan itu telah mengalami “over capacity” sejak tahun 2012.
-
Bagaimana TPA Piyungan ditutup? Penutupan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembuatan pagar TPA dan penanaman vegetasi.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
Mahfud MD membentuk TGPF untuk mengungkap kasus penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang menyebabkan empat orang tewas, yakni dua personel TNI, satu orang warga sipil dan seorang pendeta. Tim itu berangkat ke Papua pada 7 Oktober lalu untuk melakukan investigasi lapangan dan kembali ke Jakarta pada 12 Oktober 2020.
Menurut dia, Ketua Tim Investigasi, Benny J Mamoto, dan Sugeng Purnomo selaku wakil sudah melaporkan tentang pelaksanaan pencarian fakta di lapangan.
"Alhamdulillah semua target pencarian fakta sudah berhasil didapat meski terjadi teror, bahkan penghadangan dan penembakan," kata Mahfud MD.
Dia mengatakan, TGPF Intan Jaya berhasil mendapat keterangan dari saksi kunci soal penembakan TNI dan pendeta Yeremia, sehingga keterangan ini juga bisa dipakai polisi untuk menangkap para pelaku.
"Tim ini juga sudah menemui saksi-saksi kunci. Di sini yang dimiliki oleh tim adalah data primer. Ada saksi-saksi kunci, kemudian keluarga korban, olah TKP bersama keluarga korban itu sudah dibuat semua," ucap Mahfud MD.
Dia menambahkan, kerja timnya juga turut dipermudah dengan terbukanya pihak keluarga korban akan proses investigasi yang dilakukan. Keluarga korban, kata Mahfud, bahkan memberikan izin kepada tim untuk mengautopsi jenazah pendeta Yeremia yang menjadi korban penembakan yang diduga kuat dilakukan KKB Papua saat itu.
"Dulu itu sulit sekali. Dari awal kita masuk rumah sakit kita masuk, dokter-dokter kita masuk, sekarang tim ini sudah berhasil. Karena tim kami memang pendekatannya lebih kultural," ungkap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
TGPF Periksa 25 Saksi
Sementara itu, Mamoto mengatakan tim telah mewawancarai 25 orang lebih saksi dalam proses investigasi. "Kami periksa 25 saksi, mungkin lebih. Mereka itu, istri korban, saudara yang diminta melihat korban, saksi pasca peristiwa, tenaga medis yang dimintai bantuan untuk membantu korban, dan aparat setempat yang sedang bertugas ketika itu," ujar dia.
TPGF, ujar dia, juga berhasil meyakinkan keluarga untuk mengautopsi jenazah Pendeta Yeremia yang menjadi korban penembakan, dimana hasilnya dapat menguatkan bukti di pengadilan nantinya.
"Autopsi itu rangkaian proses penyidikan. Jadi, tidak tergantung tugas TPGF, kami hanya membuka blokade. Pengalaman kami, hasil visum bisa keluar dalam dua minggu," ujarnya.
Rangkaian peristiwa terkait kasus penembakan di Intan Jaya Papua itu, ujar dia, juga sudah dibuatkan laporan polisi via Kasatreskrim.
"Hasil olah TKP, temuan-temuan di TKP, foto dokumentasi kejadian juga ada. Jadi, semua peristiwa itu akan diproses secara hukum dan ini sementara berjalan," ujar dia.
Tim itu juga akan terus memantau hasil investigasi hingga di proses penyidikan. Dia memastikan seluruh proses investigasi akan rampung dan dapat mengungkap pelaku seperti yang memang diharapkan para keluarga korban.
"Saya akan memantau terus proses penyidikan yang akan berjalan dan saya harus lapor kepada Ketua Kompolnas dalam hal ini Bapak Menko Polhukam. Sehingga proses itu akan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Itu jawaban kami kepada beliau-beliau di sana," ucap dia.