Mahfud Ungkap Komentar Firli Soal Kasus Brigadir J: Gampang Katanya, Polsek saja Bisa
Mahfud menyebut, kasus ini menjadi rumit lantaran diduga melibatkan pihak internal Polri. Maka harus diselesaikan dengan hati-hati.
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan komentar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tentang kasus Brigadir J. Dia menceritakan, pendapat Firli terkait kasus ini mestinya mudah diselesaikan di tingkat Polsek.
"Pak Firli teman saya di KPK, 'Pak Menko kasus kayak gini kalau tidak ketemu kebangetan, wong orang hilang tubuhnya sudah terpisah, ada orang mati tubuhnya sudah dikubur dengan semen, bisa ketemu kok. Kalau kayak gitu Polsek aja bisa kalau tidak ada psychological barrier, itu gampang polsek aja bisa sebentar kok itu," katanya saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (9/8).
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa yang ikut berlibur bersama Femmy Permatasari? Femmy Permatasari menikmati liburan di Jepang bersama kedua anak perempuannya. Ia terlihat awet muda dan seperti sebaya dengan kedua anaknya.
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa yang memberikan kesaksian dalam sidang praperadilan Firli Bahuri? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dihadirkan sebagai saksi dalam sidang gugatan praperadilan yang diajukan Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
“Karena tempatnya di sekitar area meter tertentu, orang yang ada di situ sudah diketahui lebih dari dua atau tiga', itu gampang katanya," sambung Mahfud menirukan Firli.
Dia menyebut, kasus ini menjadi rumit lantaran diduga melibatkan pihak internal Polri. Maka harus diselesaikan dengan hati-hati.
"Karena terjadi di internal Polri gitu ya, ini harus hati-hati agar Polri-nya selamat. Kemudian di situ yang sering saya katakan ada fenomena psychopolitics juga, ada psychohierarkis juga, sehingga, kemudian ada kelompok-kelompok juga. Nah, itu agak sulit kalau tidak melalui operasi sesar," tuturnya.
Mahfud melanjutkan, kasus ini menjadi lebih mudah terungkap karena dorongan kuat dari masyarakat.
"Dan memang dorongan masyarakat membuat itu menjadi gampang membuang psychological itu tadi," pungkasnya.
(mdk/fik)