Galak Luhut Langsung Telepon Jenderal Bintang Dua Dengar Mahfud Ditinggal 12 Polisi
Luhut langsug telepon Kapolda saat tahu Mahfud MD ditinggal 12 pengawalnya dari jajaran polri.
Mahfud MD yang menjabat sebagai ketua MK tahun 2006 sampai 2013 adalah sosok penting dalam kasus cicak vs buaya melibatkan polisi vs KPK. Mahfud saat itu menyatakan jika pimpinan KPK tidak bersalah.
Akibatnya, ia ditinggal oleh 12 pengawalnya dari jajaran polisi, mulai dari pengawal pribadi hingga pengawal rumahnya. Luhut yang dimintai bantuan oleh Mahfud langsung menerjunkan 2 pengawal pribadinya dari pasukan elite Kopassus.
Luhut menilai bahwa tindakan pengawal yang meninggalkan Mahfud tidaklah adil, sehingga ia langsung menelpon jenderal bintang 2 untuk meminta keterangan. Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Mahfud Ditinggal 12 Pengawal
Dalam podcast di Youtube Mahfud MD Official, Mahfud menceritakan pengalaman saat masih menjadi ketua MK. Kala itu, Mahfud sempat menangani kasus cicak vs buaya. Akibat keputusannya, ia ditinggalkan oleh 12 pengawal dari kepolisian.
“Saya kan ribut dengan Polri ketika kasus cicak vs buaya. Sampai pengawal-pengawal ditarik. Saya sendirian loh jadi pejabat negara. Kemana-mana ndak ada yang ngawal. Polisi mengundurkan diri,” kata Mahfud.
Mahfud merasa bahwa jika ia pergi tanpa pengawal maka itu sangat membahayakan, sehingga ia menelpon Luhut. Luhut langsung memberikan 2 pengawal pribadinya yang berasal dari Kopassus untuk mengawal Mahfud kemana-mana.
“Saya ingat pak Luhut, pak Luhut ini kan punya orang banyak, terus saya telpon, ‘pak Luhut saya nggak punya pengawal,” ucap Mahfud.
“Udah jangan khawatir, nanti akan ada yang bantu pak Mahfud, dua Kopassus,” lanjut Mahfud menirukan kalimat Luhut.
Luhut Langsung Telpon Jenderal Bintang 2
Mendengar Mahfud yang ditinggalkan 12 pengawalnya dari jajaran Polri, Luhut langsung bergerak cepat. Ia membantu Mahfud karena merasa tindakan yang dilakukan oleh polisi tidaklah adil.
“Ya ndak bener juga, pak Mahfud mas digitukan. Ketua MK loh, ya gak fair juga dong gitu kan,” kata Luhut.
Selain itu, Luhut juga langsung menelpon Kapolda dan mengatakan jika apa yang dilakukan terhadap Mahfud bukanlah tindakan yang bisa dibenarkan.
Endingnya, 2 hari kemudian, polisi datang ke Mahfud dan kembali menawarkan pengawalan dari polisi.
“Saya telepon Kapolda, saya bilang wah nggak benar kalian ini, masa ketua MK diginikan, jangan lah. Terus saya kasih pengawal saya dari Kopassus, saya bilang. Terus itu datang digantikan,” jelas Luhut.
“Tapi dua hari setelah itu, polisinya datang minta maaf dan nyuruh saya milih pengawal sekelas apapun bapak milih saja gitu,” pungkas Mahfud.