Main di parit, Ifan tewas tenggelam
Sutiarti pun berteriak histeris hingga mengundang perhatian paman korban, Mukhtar. Melihat kondisi tersebut, Mukhtiar langsung terjun ke parit tersebut untuk menolong korban. Saat itu, posisi korban sudah telungkup di permukaan air.
Balita berusia 1,5 tahun ditemukan tewas tenggelam di parit pembuangan air, Desa Air Panas Kecamatan Pendalian IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Tiada seorang pun yang mengetahui balita bernama Ifan itu bermain di pinggiran parit berisi air penuh itu hingga jatuh dan tenggelam.
"Awalnya korban bermain di rumahnya, lalu berlanjut ke halaman rumah. Tak lama kemudian, korban bermain dekat pembuangan air parit lalu seketika dilihat saksi Sutiarti (bibinya), korban tercebur masuk parit," ujar Kapolres Rokan Hulu AKBP Yusup Rahmanto kepada merdeka.com, Kamis (29/3).
-
Bagaimana Gumuk Pasir Tungtung Karang terbentuk? Mengutip Garut Update, gumuk pasir ini terbentuk secara alami sesuai arah angin. Ini semakin membuat kawasan tersebut menarik.
-
Kapan hiu ini ditemukan terdampar di pantai? Menurut Aitkenhead, kondisi hiu tersebut menunjukkan bahwa hewan itu telah berada di dalam air selama satu atau dua hari setelah kematiannya.
-
Kapan pulau itu tenggelam? Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Pantai Pecaron menampilkan kesenian kompangan? “Pada momen hari besar di sini juga ditampilkan kesenian kompangan, kesenian tradisional daerah dengan iringan rebana, lantunan lagu agamis dengan atraksi silat yang semakin menambah seru,” kata Nafisah, salah seorang pengelola Pantai Pecaron.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penemuan tengkorak? Sisa-sisa jasad orang Romawi yang berasal dari sebuah rumah sebelumnya ditemukan di lokasi tempat tengkorak itu.Dan sebuah gereja dengan biara dibangun di sana pada abad pertengahan, kata Venanzoni.
Sutiarti pun berteriak histeris hingga mengundang perhatian paman korban, Mukhtar. Melihat kondisi tersebut, Mukhtiar langsung terjun ke parit tersebut untuk menolong korban. Saat itu, posisi korban sudah telungkup di permukaan air.
"Kemudian Mukhtar membawa korban ke Puskesmas Rokan untuk dilakukan pemeriksaan, namun korban tidak bernyawa lagi," kata Yusup.
Rasa sedih pun dirasakan Mukhtar dan keluarga korban, orangtuanya pun tak dapat membendung tangis setelah mengetahui anaknya sudah meninggal dunia. Pihak keluarga membawa korban kembali ke rumah untuk dikebumikan. Kepolisian juga datang untuk memintai keterangan keluarga korban.
"Pihak korban membuat surat pernyataan bahwa korban meninggal wajar. Pihak korban menerima ikhlas dan tidak perlu dilakukan visum dan otopsi serta tidak menuntut secara hukum pihak-pihak lain," jelas Yusup.
Yusup mengingatkan kepada para orangtua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya bermain. Apalagi sang anak masih berusia di bawah 5 tahun.
"Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan jangan sampai dialami masyarakat lainnya, jangan lepas pengawasan terhadap anak-anak yang masih kecil, harus selalu dikontrol," pungkas Yusup.
(mdk/fik)