Maling beraksi curi harta korban gempa di Desa Teluk Kombal Lombok Utara
Lokasi desa yang berbukit, lumpur, dan sulit dijangkau, membuat warga secara swadaya saling membantu seadanya. Hal itu diperparah dengan beraksinya maling yang mengincar harta benda warga yang mengungsi.
Sabturiah, seorang warga Desa Teluk Kombal Lombok Utara, mengaku kurang mendapat bantuan dari pemerintah pasca gempa 7 skala Richter. Lokasi desa yang berbukit, lumpur, dan sulit dijangkau, membuat warga secara swadaya saling membantu seadanya. Hal itu diperparah dengan beraksinya maling yang mengincar harta benda warga yang mengungsi.
"Kami di sini ada 800 orang, bantuan sudah sempat datang, tapi kami masih kekurangan seperi logistik dan obat-obatan," kata wanita berusia 23 tahun ini kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon, Rabu (8/8).
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Mengapa Geguduh sangat digemari di Lampung? Di Lampung, geguduh menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat setempat. Hidangan ini sangat cocok untuk teman minum kopi dan disajikan ketika acara-acara tertentu.
-
Apa itu pempek lenggang? Pempek lenggang adalah salah satu varian pempek yang menjadi favorit para pecinta kuliner.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
Selain logistik, tenda darurat juga disebut kurang memadai lantaran beberapa di antaranya bocor akibat hujan yang mengguyur sejak siang hari.
"Jadi hari ini dari siang sampai menjelang Magrib (pukul 18.00 WIB), hujan terus, tenda kami bocor," cerita dia.
Sabturiah menggambarkan, situasi di desanya saat ini sangat gelap. Tidak ada lisrik mengalir. Ratusan warga di lokasi, hanya bertahan dengan mesin genset yang sebagai pengganti daya listrik.
Begitu pula pasokan air bersih, Sabturiah mengaku jumlahnya sangat tidak memadai. Karenanya dia berharap Tim Basarnas dapat memperhatikan hal tersebut.
"Listrik, air, obat-obatan, dan tenaga medis juga. Korban luka kami tangani sendiri, tidak ada petugas medis yang berjaga," jelas dia.
Lebih dari itu, kondis psikologis warga yang belum pulih kini diperparah akan adanya maling. Sabturiah mengaku sudah ada harta benda yang kemalingan di tengah bencana gempa.
"Kabar maling itu benar, kami tiap malam berjaga, mengawasi rumah-rumah kami yang masih penuh reruntuhan. Tapi ada saja ulah mereka yang begitu, TV, kulkas, emas, duit Rp 24 juta hilang," kata lirih.
Sabturiah berharap, untuk besok dan selanjutnya, Desa Teluk Kombal dapat lebih diperhatikan. Minimal, ada penjaga dari penegak hukum yang membuat rasa aman di kala malam, juga tim perawat agar penanganan korban luka bisa ditangani cepat.
Reporter: M Radityo Priyasmoro
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
China sumbang bantuan senilai Rp 1,4 miliar buat korban Gempa Lombok
Tiga pertanda sebelum gempa Lombok terjadi
Kurangi jumlah penumpukan wisatawan, Bandara Lombok tambah lima penerbangan
Lombok gempa, Indonesia rugi Rp 1,4 T akibat kehilangan wisatawan asing
Menyelamatkan barang-barang elektronik dari reruntuhan gempa Lombok