Mantan Mendag era Jokowi Bicara soal Kelangkaan Beras di Tengah Guyuran Bansos, Kebetulankah?
Pemerintah saat ini tengah gencar membagikan bansos ke masyarakat
Pemerintah saat ini tengah gencar membagikan bansos ke masyarakat
Mantan Mendag era Jokowi Bicara soal Kelangkaan Beras di Tengah Guyuran Bansos, Kebetulankah?
Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) Thomas Trikasih Lembong menilai langka dan mahalnya harga beras berkaitan dengan masifnya bantuan sosial (Bansos) yang tengah diguyur ke masyarakat.
Tom Lembong, sapaan akrabnya, juga menilai lonjakan harga beras bukan dampak dari el nino. Tom Lembong menantang pemerintah untuk buka-bukaan data stok beras di Perum Bulog dari bulan ke bulan.
"Jadi saya tantang semua pihak, untuk buka-bukaan saja. Bagaimana kalau pemerintah misalnya ya, membuka kepada publik data mengenai stok bulog dari bulan ke bulan. Mulai dari pertengahan tahun lalu sampai sekarang, misalnya," kata Tom Lembong dalam podcast dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Buka-bukaan data stok beras tiap bulan, kata Tom Lembong, untuk menguatkan klaim pemerintah yang menyebut kenaikan harga beras tidak ada kaitannya dengan Bansos yang dibagikan.
Bicara soal cuaca buruk, Tom Lembong juga menilai El Nino juga bukan penyebab langka dan melonjaknya harga beras.
Sebab, biasanya kelangkaan komoditi diakibatkan el nino akan terjadi saat pertengahan tahun.
"Itu mah fenomena pertengahann tahun lalu. Ya, dan 2023 bahkan awal-awal sampai pertengahan 2023, dimana india nyetop ekspor beras ya, dan justru belakangan ini kondisi beras dunia jauh membaik,” beber Tom Lembong.
"Kita buka saja data-data dan lihat sementara apakah secara statistik benar-benar bisa, ini kebetulan sekali gitu, guyuran bansos yang besar-besaran, yang tiba-tiba stok beras enggak ada. Saya kira itu secara statistik minim kemungkinan sih," ungkap Tom Lembong.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan langka pasokan serta lonjakan harga beras tidak ada kaitannya dengan bansos yang gencar disebar pemerintah.
"Enggak ada hubungannya tidak ada hubungan sama sekali dengan bantuan beras pangan. Tidak ada hubungannya sama sekali," kata Jokowi berkali-kali saat ditanya awak media di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2) lalu.
Bansos, kata Jokowi, justru untuk mengendalikan harga karena disuplai pemerintah melalui bansos.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengklaim biang keladi beras langka dan mahal karena bantuan pangan beras.
Penyaluran bantuan pangan, kata Arief dihentikan selama 8-14 Februari agar pemilu bisa berjalan baik.
Reporter Magang: Antik Widaya Gita Asmara