Mantan Menteri LHK Era Soeharto dan Gusdur Sarwono Kusumaatmadja Tutup Usia
Sarwono Kusumaatmadja merupakan salah satu contoh pejabat yang citranya tidak bergelimang harta.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Persatuan Nasional era Gus Dur, Sarwono Kusumaatmadja meninggal dunia. Sarwono wafat di Penang, Malaysia pada Jumat (26/5).
"Innalillahi wa inna'illaihi rojiun Pak Sarwono Kusumaatmadja telah meninggalkan kita semua siang hari ini di Penang Hospital, Malaysia. Semoga diampuni salah & khilaf almarhum dan diterima segenap amal ibadahnya oleh Allah SWT," bunyi pesan yang diterima merdeka.com, Jumat (26/5).
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Kapan Soeharto mendengar berita kemerdekaan Indonesia? Di Yogyakarta dia mulai mendengar secara samar-samar tentang berita kemerdekaan Indonesia.
-
Kenapa Soeharto diawasi ketat setelah Peristiwa G30S/PKI? Angkatan Darat tak mau Soeharto diculik oleh kekuatan PKi yang masih tersisa.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
Sarwono merupakan pria kelahiran 24 Juli 1943 yang meraih gelar sarjana pada 1974 dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB). Sarwono menamatkan pendidikan tingkat atas di Kolese Kanisius.
Selain menjabat sebagai anggota DPR periode 1971--1988, Sarwono juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golkar pada 1983--1988.
Di era Presiden Soeharto, ia pernah juga menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998). Jauh sebelum itu, Sarwono lebih dulu mengemban amanah sebagi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan V era Soeharto (1988-1993).
Dia juga pernah jadi anggota Partai Keadilan dan Persatuan (Indonesia) pada Pemilu 1999.
Mengidap Kanker Paru
Konsul Jenderal Republik Indonesia Penang Bambang Suharto mengatakan mantan Menteri Lingkungan Hidup yang masih aktif menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim itu tutup usia di Adventist Hospital, Penang, setelah mulai dirawat di sana sejak 11 Mei lalu karena menderita kanker paru.
Menurut Bambang, rencananya jenazah almarhum akan diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (27/5) siang, dan akan disemayamkan di rumah duka Jalan Belitung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Konjen Bambang yang sempat membesuk selama Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Persatuan Nasional itu dirawat di Penang mengatakan seluruh putra dan putri berada di sana mendampingi Sarwono di saat terakhir.
Ia mengatakan KJRI Penang sedang membantu proses pemulangan jenazah secepatnya, mengurus semua dokumen yang diperlukan dan penerbangan menuju Jakarta.
Sementara menunggu proses pemulangan, ia mengatakan setelah dimandikan nanti, jenazah akan disemayamkan dan dishalatkan di KJRI Penang malam nanti.
Sarwono Kusumaatmadja aktif menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, yang selalu memberikan pandangan kritisnya pada isu-isu lingkungan hidup di Indonesia.
Lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1974 itu juga menjadi salah satu pencetus munculnya forum Pojok Iklim, yang secara rutin menampilkan dialog dari berbagai kalangan di Indonesia untuk menyaring ide dan pemikiran kritis untuk membantu Indonesia mengendalikan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim.
Sarwono Pilih Hidup Sederhana
Sarwono Kusumaatmadja merupakan salah satu contoh pejabat yang citranya tidak bergelimang harta. Di usia yang tak lagi muda, mantan menteri di era Presiden Soeharto ini memilih hidup sederhana.
Bahkan, tak ada rumah atas nama Sarwono. Kediaman itu rupanya bukan milik pribad, seperti yang terungkap dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Sarwono adalah sosok yang beberapa kali dipercaya menjabat sebagai menteri. Sejak era pemerintahan Presiden Soeharto di masa orde baru, ia sudah terjun berpolitik. Sarwono rupanya tak banyak menyimpan harta kekayaan. Jabatan menteri hingga wakil rakyat tak membuatnya memiliki banyak aset.
Di akhir hayatnya, ia lebih memilih hidup lebih santai. Salah satu buktinya, yakni Sarwono memilih untuk tak memiliki hunian. Rumah yang ditempatinya itu adalah milik anaknya.
"Rumah ini yang punya anak. Anak membeli tanah di sini, ada bangunan rusak," ungkapnya.
(mdk/ray)