Marak vaksin palsu, warga Meulaboh takut bayinya diimunisasi
Dinas Kesehatan setempat memberikan pengertian, sehingga sang ibu mau membawa anaknya untuk diimunisasi.
Sebagian keluarga bayi di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh diresahkan dengan merebaknya isu vaksin palsu. Sehingga mempengaruhi minat keluarga bayi memberikan cakupan imunisasi secara utuh.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Zafril Luthfy mengatakan, bahwa sudah diterima laporan dari beberapa unit fasilitas kesehatan mengadakan imunisasi, bahwa masyarakat enggan bayi mereka diimunisasi.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Kapan Marsose resmi dikerahkan di Aceh? Satuan ini resmi diterjunkan di Aceh pada tahun 1890, tugasnya sama seperti satuan Kepolisian dan terkadang membantu tugas-tugas kemiliteran apabila dibutuhkan.
"Masalah vaksin palsu jelas mempengaruhi, laporan kita terima dari beberapa puskesmas itu sudah ada keluarga bayi tidak bersedia anaknya diberikan vaksin," paparnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/6).
Luthfy mengungkapkan, padahal secara jelas bahwa vaksin digunakan oleh Dinas Kesehatan, kemudian dibagikan kepada 13 puskesmas di Aceh Barat merupakan vaksin asli diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Sebab Dinas Kesehatan hanya menggunakan jenis vaksin yang ditentukan oleh pemerintah dan diberikan secara gratis, bukan melakukan pengadaan sendiri layaknya manajemen rumah sakit swasta, ataupun klinik pelayanan kesehatan.
Meski demikian sebut Luthfy, setelah diberikan pengertian, sebagian di antara keluarga bayi membawa anaknya berimunisasi memahami, barulah kegiatan imunisasi untuk bayi bisa diberikan.
"Sama halnya ada temuan vaksin expired di rumah sakit swasta kemarin, itu dapat kami klarifikasi bahwa vaksin tersebut belum digunakan, vaksin itu adalah sisa saat kegiatan pekan imunisasi yang seharusnya memang sudah dimusnahkan," ungkapnya.
Persoalan vaksin sangat sensitif dengan kepribadian masyarakat di Aceh, karena obat untuk kekebalan tubuh itu diberikan kepada bayi, apalagi selama ini masih ada masyarakat meragukan haram atau halal pemberian vaksin ke tubuh manusia.
Luthfy memastikan, petugas bidan yang melakukan kesalahan itu telah diberikan sanksi berupa teguran tertulis, dan berjanji tidak lagi mengulangi hal sama, karena itu melanggar ketentuan yang ada.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Swasta Montela Syarifah Meri Mirna menambahkan, terkait temuan vaksin kedaluarsa dalam lemari pendingin, sama sekali bukan karena unsur kesengajaan.
"Ditemukan itukan bukan pada gudang farmasi, tapi dalam lemari pendingin, ada salah seorang petugas kita yang membawa sisa dari kegiatan pekan imunisasi kemarin itu dan sampai ditemukan itu tidak digunakan," pungkasnya.
Baca juga:
1 Orang kembali jadi tersangka vaksin palsu, berperan tenaga medis
Masih di bawah umur, dua tersangka vaksin palsu tidak ditahan
Kasus vaksin palsu, Manogu ditangkap saat sedang suntik bayi
Bio Farma pastikan vaksin buatannya tidak dipalsukan
Datangi Bareskrim, Menkes Nila ingin tahu penyebaran vaksin palsu