Masih berumur 15 tahun, NA sudah saingi Ratu Mucikari Keyko
Bedanya, NA bekerja secara manual, sedangkan Keyko menjalankan bisnisnya secara online atau via jejaring sosial.
NA yang berusia 15 tahun boleh jadi masih tergolong anak-anak. Tapi soal keahlian bisnis esek-esek, siswi SMP swasta di Surabaya, Jawa Timur ini, tak kalah dengan orang dewasa.
Bahkan, keahliannya bisa dibilang sejajar dengan Ratu Mucikari, Keyko alias Yunita, yang ditangkap polisi tahun lalu. Bedanya, NA bekerja secara manual, sedangkan Keyko menjalankan bisnisnya secara online atau via jejaring sosial.
NA cukup mengenal banyak pelanggannya melalui tempat hiburan malam, di plaza-plaza yang ada di Surabaya. "Saya biasanya nongkrong di TP (Tungjungan Plaza). Saya kenal om-om dari teman-teman saya," kata NA di hadapan penyidik Polrestabes Surabaya, Minggu (9/6).
NA pun tak perlu bersusah-susah mencari pelanggan maupun anak buah yang akan dijadikan obyek transaksi dengan para lelaki hidung belang.
"Untuk pelanggannya, kebanyakan datang sendiri kepada korban. Dia mengaku kenal pelanggan melalui mulut ke mulut, khususnya dari teman-temannya," ungkap Kasubnit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.
Sedangkan untuk para korbannya, lanjut dia, juga datang dengan sendirinya. Rata-rata korban bukan teman sekelasnya, hanya teman main.
"Mereka ketemu dan berkenalan di tempat hiburan malam dan di plaza-plaza. Dan rata-rata, korban ini juga sudah tidak perawan lagi, mereka juga pernah menjadi korban pelecehan seksual," ujarnya.
Karena rata-rata sudah tidak perawan inilah, pelaku cukup mudah mendapatkan anak buah. "Istilah mereka 'diacarakan'. Rata-rata korban mengaku sudah tidak perawan. Dan kita ditawari oleh tersangka, mereka (korban) mengatakan, toh saya juga sudah pernah melakukan, ya 'acarakan' sajalah," kata Teguh menirukan pengakuan korban.
Teguh juga menjelaskan, meski baru enam bulan menjalankan bisnis human trafficking, pelaku sudah cukup paham dengan dunianya. Bahkan sudah sukses menjual tujuh orang ABG, yang salah satunya adalah kakak kandungnya sendiri, yaitu NR, siswi SMK swasta di Surabaya.
"Dia sudah sangat profesional dalam menjalankan bisnisnya. Sistem kerjanya, meski dilakukan secara mandiri dan tidak dipasarkan melalui internet, dia tak kalah dengan Keyko, yang menjalankan bisnis prostitusinya via jejaring sosial," beber dia.
Pun begitu dengan cara pembagian hasil. Masih menurut Teguh, pelaku paham soal prosentase pembagian hasil. Bandrol masing-masing ABG antara Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu, bahkan ada yang Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta.
"Dari hasil itu, dia mengambil keuntungan Rp 250 ribu saja," sahut Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP swasta di Surabaya ditangkap petugas saat menjual tiga temannya ke pria hidung belang, salah satu korban adalah kakak kandungnya sendiri. Tersangka dan tiga korbannya, ditangkap di Hotel Fortuna Jalan Darmokali, Surabaya. Selain itu, petugas juga menangkap seorang calon pembeli tersangka di hotel yang sama.