Masih bisa melawan, Robert Tantular diminta diasingkan
Pembobol Bank Century Robert Tantular terus melakukan upaya hukum untuk bisa merebut kembali aset-asetnya yang disita.
Aset yang disita penegak hukum dalam kasus Bank Century terus merosot nilainya. Salah satu sebabnya pembobol Bank Century Robert Tantular terus melakukan upaya hukum untuk bisa merebut kembali aset-asetnya yang disita pemerintah.
Pimpinan Timwas Century Pramono Anung menyesalkan penurunan aset yang telah disita pemerintah baik di dalam negeri maupun luar negeri. Menurut dia, pemerintah kurang cepat tanggap dalam hal menjaga aset-aset yang disita negara.
"Timwas meminta aset yang berhasil tersita itu segera dihitung dan sedangkan aset yang sedang dalam pengejaran jangan kemudian mengalami penurunan nilainya. Sebab ternyata perkara ini sudah dalam internasional lawyer kita atau kita sendiri tidak sigap bisa menjaga apa yang kemudian kita targetkan," ujar Pramono usai pimpin rapat Timwas bersama tim pemburu aset di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/12).
Politikus Senior PDIP ini pun mencontohkan perlawanan Robert tantular dalam kasus perkara Mal Serpong. Aset-aset negara hingga kini belum bisa disita karena masih ada perlawanan hukum dari Robert Tantular.
"Persoalan Mal Serpong dulu kan sudah menjadi keyakinan bahwa kita bisa ambil dan disita menjadi milik negara. Tapi kenyataannya masih jadi masalah baru kepolisian. Kejaksaan sendiri tidak mampu memperkirakan berapa yang bisa kita ambil dari persoalan Mal Serpong ini," terang dia.
Karena itu, ia pun sepakat jika Robert Tantular baiknya diasingkan dari dunia luar. Tujuannya, agar tak bisa berkomunikasi dengan pihak luar.
"Walaupun Robert Tantular masih dipenjara namun dia masih punya pengaruh dalam proses yang sedang berjalan. Tadi usulan Kapolri untuk membuat Robert terisolasi dengan dunia luar sehingga akses dengan dunia luar bisa dibatasi," pungkasnya.