Masker Beritsleting, Ide Kreatif Pengrajin Kota Kediri Untuk Juru Parkir
Setiap kali bertugas, juru parkir harus membuka maskernya dan menggantungkannya di leher karena tidak bisa meniup peluit. Maka dibutuhkan masker yang bisa dimasukkan peluit tanpa harus melepaskan.
Kewajiban memakai masker berlaku untuk semua orang dan semua profesi. Namun susah untuk juru parkir sebab ia harus meniup peluit. Maka, pengrajin masker tenun ikat Kota Kediri berkreasi membuat masker menggunakan ritsleting.
Setiap kali bertugas, juru parkir harus membuka maskernya dan menggantungkannya di leher karena tidak bisa meniup peluit. Maka dibutuhkan masker yang bisa dimasukkan peluit tanpa harus melepaskan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Siapa cawapres termuda di Indonesia? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Hal ini membuat Gibran menjadi Wakil Presiden termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Inul Daratista menyelonjorkan kakinya? Ia mengaku menyelonjorkan kaki karena kakinya kesemutan.
"Saya minta pengrajin masker dari tenun ikat Kediri untuk membuat masker beritsleting. Jadi bisa dibuka bila pakai peluit," kata Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Nur Muhyar, Sabtu (13/6).
Dia mengaku sengaja memesan pembuatan masker kepada pengrajin untuk menggerakkan perekonomian para penenun dan penjahit. Pada masa pandemi, orderan sangat sepi. Bahkan beberapa pesanan yang sudah dibuat pun tidak diambil karena PSBB dan kegiatan tertunda.
"Tujuannya agar penenun tetap berproduksi, penjahit tetap mendapatkan order," jelasnya.
Erwin, pemilik usaha Tenun Bandoel mengaku tertantang untuk membuat masker yang beda dengan yang sudah ada. Sebelumnya, dari Pemkot sudah memesan masker lipat jumlahnya ribuan.
"Awalnya pas melihat, wah ini cukup rumit. Jadi tidak bisa cepat karena belum terbiasa," tutupnya.
(mdk/fik)