Masyarakat Jangan Ragu-Ragu Pakai Vaksin Sinovac Meski Tak Diakui Singapura
Namun, keputusan Singapura itu diharapkan tidak memengaruhi pandangan masyarakat soal pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, yang saat ini sebagian besar menggunakan CoronaVac.
Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu divaksin menggunakan Sinovac meskipun itu tidak diakui oleh Singapura.
"Vaksin buatan Sinovac sudah di-approve (disetujui) oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan di-approve BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Prof Tjandra saat sesi diskusi virtual yang diikuti dari kanal YouTube ANTARA TV Indonesia di Jakarta, Kamis (8/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Menurut Tjandra, yang saat ini aktif menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi, keputusan Singapura tidak memasukkan CoronaVac-vaksin buatan Sinovac-dalam daftar vaksinasinya merupakan langkah yang harus dihormati karena tiap negara memiliki kebijakannya masing-masing untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
Namun, keputusan Singapura itu diharapkan tidak memengaruhi pandangan masyarakat soal pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, yang saat ini sebagian besar menggunakan CoronaVac.
Pasalnya, CoronaVac telah mendapat izin pakai darurat tidak hanya dari WHO dan BPOM, tetapi juga dari badan kesehatan dan pengendali obat negara-negara lain, misalnya di Filipina, sebut Prof. Tjandra, yang pada bulan Februari 2021 terpilih sebagai anggota tim independen pembagian jatah vaksinasi (IAVG) Covid-19 Vaccine Global Access (COVAX).
Sejauh ini, CoronaVac telah mendapat izin pakai dari Cina, dan izin pakai darurat di Azerbaijan, Bangladesh, Botswana, Brasil, Kamboja, Chile, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Mesir, Laos, Malaysia, Meksiko, Moldova, Oman, Pakistan, Panama, Filipina, Afrika Selatan, Thailand, Timor Leste, Tunisia, Turki, Ukraina, Uruguay, dan Zimbabwe.
"CoronaVac merupakan satu dari sedikit vaksin yang sudah di-approve WHO. Jadi, saya ingin menekankan jangan ragu-ragu karena ada pendapat Singapura ini, (jangan) membuat kita ragu-ragu dengan vaksin ini," tegas Tjandra, demikian dilansir Antara.
Walaupun demikian, dia mengakui tingkat kemanjuran/efikasi CoronaVac lebih rendah jika dibandingkan dengan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech, Comirnaty/BNT162b2. Tingkat kemanjuran vaksin buatan Pfizer mencapai lebih dari 90 persen, sementara vaksin buatan Sinovac sekitar 51 persen.
Akan tetapi, menurut Tjandra, tingkat efikasi CoronaVac itu masih memenuhi batas minimal yang ditetapkan oleh WHO dan banyak negara, termasuk Indonesia.
Menteri Kesehatan Singapura pada hari Rabu (7/7) mengumumkan pihaknya mengeluarkan CoronaVac dari daftar perhitungan vaksinasi karena kurangnya ketersediaan data ilmiah yang menunjukkan CoronaVac ampuh mencegah varian baru Covid-19, khususnya varian delta.
Oleh karena itu, jumlah peserta vaksinasi di Singapura hanya akan dihitung dari mereka yang menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech serta Moderna.
Baca juga:
CEK FAKTA: Hoaks, Malaysia Bedakan Vaksin Covid-19 untuk Muslim dan Non-Muslim
Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac dari Unpad Meninggal karena Covid-19, Titip Pesan Ini
Telanjur Berkerumun, Puluhan Warga Probolinggo Kecewa karena Gagal Divaksin Covid-19
Vaksin Sinovac Tidak Masuk Hitungan di Singapura, Hanya Pfizer dan Moderna
Setelah Diuji ke Hewan, POGI Sebut Sinovac Aman untuk Ibu Hamil
Mengupas Uang Negara untuk Belanja Vaksin Covid-19