Masyarakat kota lebih takut ISIS ketimbang orang desa
"Kalau dari segi pendapatan, yang berpendapatan tinggi, rasa semakin tidak amannya semakin tinggi."
Keberadaan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) di Indonesia diyakini tidak menimbulkan ketakutan yang berarti bagi masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan rasa tingkat kenyamanan masyarakat penduduk kota dan desa dengan adanya kelompok ISIS.
"Kalau dari segi domisili dan pendapatan, orang yang berdomisili di kota akan semakin tidak aman dengan keberadaan ISIS, sementara yang di pedesaan, rasa tidak amannya agak rendah. Kalau dari segi pendapatan, yang berpendapatan tinggi, rasa semakin tidak amannya semakin tinggi daripada yang pendapatannya rendah," kata Direktur Saiful Mujani Search and Consulting(SMRC) Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil survei di Jl. Cisadane No. 8, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat(22/1).
Menurut Djayadi, kenyataan bahwa orang pedesaan tidak terlalu takut dengan keberadaan ISIS dapat dibuktikan dengan bersembunyinya para teroris di pedesaan saat hendak ditangkap oleh pihak kepolisian.
Namun, dengan kondisi yang seperti itu pula, orang desa dapat dengan mudah direkrut oleh ISIS untuk menjadi bagian dari kelompoknya.
"Terorisme akan lebih mudah diterima di daerah pedesaan, karena selama ini, kalau teroris mau ditangkap, pasti sembunyi dan larinya ke pedesaan," jelas dia.
Selain itu, kelompok lain yang tingkat rasa tidak amannya rendah akan keberadaan ISIS di Indonesia adalah kelompok orang yang pendidikannya rendah dan jenis kelaminnya laki-laki.
Djayadi menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat rasa ketidaknyamanannya akan keberadaan ISIS di Indonesia, dan sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikannya maka tingkat rasa ketidaknyamanannya semakin rendah.
"Kenapa perempuan lebih takut dan merasa tidak aman, karena perempuan sering dijadikan target oleh ISIS," kata Djayadi.
Sementara itu, berdasarkan tingkat usianya, Djayadi menjelaskan bahwa kebanyakan orang atau masyarakat yang umurnya masih muda lebih merasa tidak aman daripada usia orang yang sudah tua. Pasalnya, kebanyakan dari pelaku teror adalah orang-orang muda.
"Ya kalau kita lihat faktanya, bahwa memang yang sering menjadi pelaku teror adalah orang-orang muda, Afif (pelaku bom Thamrin) masih muda, lebih muda dari saya," kata Djayadi.
Ketika ditanya tingkat kesiapan menghadapi ISIS, Djayadi mengatakan jika masyarakat Indonesia pada dasarnya memiliki mental yang kuat. Namun sayangnya hal ini tidak disertai dengan kesiapan teknis jika sewaktu-waktu ISIS menyerang.
"Secara mental kita siap tapi teknis tidak. Ini yang kita waspadai," tandas dia.
Baca juga:
Survei SMRC: 95 Persen warga Indonesia tolak ISIS
SMRC: 4 Persen pemuda Indonesia dukung keberadaan ISIS
Peran asing di balik teror bom di Thamrin
Ada sekolah Islam di Jakarta mengajarkan ideologi Terorisme
Simpatisan ISIS di Indonesia mencemaskan
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan agen Mossad di Jakarta? Berkedok misi dagang, berbagai operasi intelijen dijalankan Israel dari Jakarta. Sejumlah hubungan kerja sama pernah dilakukan oleh militer dan intelijen Indonesia dengan Dinas Rahasia israel, Mossad. Bahkan Mossad pernah memiliki sebuah kantor di Jakarta yang disamarkan dengan 'misi perdagangan' agar orang-orang tidak curiga.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.