Mata uang asing milik Taat Pribadi dicurigai palsu
Penyidik Polda Jawa Timur masih mendalami keaslian sejumlah mata uang asing disita dari Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Probolinggo. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyidikan kasus penipuan diduga dilakukan Taat Pribadi.
Penyidik Polda Jawa Timur masih mendalami keaslian sejumlah mata uang asing disita dari Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Probolinggo. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyidikan kasus penipuan diduga dilakukan Taat Pribadi.
"Ada dari uang Korea Utara, Vietnam, Amerika, Arab Saudi semuanya sedang kita periksakan keasliannya," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10).
Argo belum bisa memastikan total uang dalam bentuk valuta asing disita. Alasannya, uang itu sangat banyak sehingga membutuhkan waktu panjang untuk menghitungnya.
"Kami cek ke konsulat dan duta besar. Kalau yang ada konsulatnya di Surabaya kita ke Surabaya. Kalau tidak ada maka kita ke Jakarta," ujar dia.
Sementara itu, Argo memastikan lempengan kuning dimiliki Taat Pribadi merupakan emas palsu. Ini bahkan telah dites ke dalam Pusat Laboratorium Forensik dan dinyatakan palsu. "Logam itu berasal dari tembaga dan seng," ucapnya.
Namun, penyidik menemukan aliran dana mata uang rupiah digunakan Taat Pribadi. Menurutnya, aliran dana digunakan Taat Pribadi untuk membeli sawa, rumah, ruko, bengkel dan mobil.
"Itu sudah kita sita dan sekarang kembangkan lagi. Dan kita kerjasama dengan perbankan," pungkas Argo.