Mau jinakkan bom, 3 warga Langkat cacat permanen kena ledakkan
Azuar Sembiring mengalami luka tangan kanan dan kirinya putus, lalu Agam mengalami luka-luka sekujur tubuh.
Tiga warga Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terluka cukup serius akibat ledakan diduga berasal dari bom rakitan saat mereka mencoba meretas bom tersebut.
"Ada tiga warga yang terkena ledakan diduga berasal dari bom rakitan," kata Kepala Kepolisian Sektor Pangkalan Brandan AKP SR Tambunan, di Pangkalan Brandan, seperti dikutip dari Antara, Senin (8/9).
Pada mulanya korban yang terluka cukup serius dua orang yaitu Azuar Sembiring (43) warga Jalan Umar Pangkalan Brandan, satu lagi pekerjanya Agam (45), namun setelah dilakukan identifikasi di lapangan maka ditemukan satu korban lagi Kunting yang merupakan istri dari Azuar Sembiring.
Kejadiannya sekitar pukul 10.30 WIB, saat mana korban Azuar Sembiring dan Agam, sedang mengetok-ngetok bom rakitan itu, lalu meledak mengakibatkan keduanya mengalami luka yang cukup serius.
Korban Azuar Sembiring mengalami luka tangan kanan dan kirinya putus, lalu Agam mengalami luka-luka sekujur tubuh, dan Kunting mengalami luka yang tidak serius. Para korban ini merupakan pengumpul barang bekas, dimana diduga bom rakitan yang dibeli mereka itu berasal dari Perlak Aceh.
"Kita juga sudah meminta bantuan dari tim Gegana Polisi Daerah Sumatera Utara, untuk mengungkap apa sebenarnya sehingga terjadi ledakan" katanya.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar lokasi ledakan Alfian mengatakan bahwa saat terjadi ledakan mereka berpikir yang meledak ada ban mobil atau trafo listrik yang berada disekitar kediaman mereka. Namun ternyata ledakannya lain, lalu masyarakat menuju ke lokasi ledakan dan melihat ada korban yang jatuh bersimbah darah.
"Masyarakatpun lalu memberikan pertolongan melarikan kedua korban kerumah sakit Pertamina Pangkalan Brandan, untuk diberikan pertolongan," katanya.
Yang terparah korban ledakan itu, Azuar Sembiring dimana tangan kanan dan kirinya putus, sementara Agam, mengalami luka penuh disekujur tubuh. Alfian juga menyampaikan bahwa korban selama ini bekerja sebagai pengumpul barang bekas (botot), ujarnya.
Baca juga:
Ledakan keras terjadi di kuburan Tiongkok Bogor
Kompolnas desak Polda ganti rugi korban ledakan bom di Semarang
Ledakan di Semarang berasal dari simulasi peledakan bom Polri
Rumahnya rusak, warga bubarkan simulasi ledakan bom oleh Brimob
Simulasi ledakan bom Brimob di Semarang lukai satu warga
Ledakan bom gegerkan warga Ngaliyan Semarang
69 Tahun lalu, Little Boy bunuh 166 ribu orang lebih di Jepang
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Bagaimana bentuk koloni budidaya Madu Teran? Budi daya madu telang ini memiliki bentuk koloni yang cukup unik. Setiap koloni terdapat sebongkah batang kayu yang cukup tebal. Terdapat dua corong atau pintu masuk untuk lebah di salah satu sisi batang kayu.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Bagaimana bentuk Batu Wongwongan Lebak? Batu Wongwongan diketahui memiliki ciri unik, yakni berbentuk Yoni tanpa cerat, serta terdiri dari masing-masing muka di setiap sisi yang memiliki kepala arca dan berhias rambut anting-anting dengan kondisi yang telah usang.