Melawan saat Ditangkap, 2 Pencuri Ditembak
Melawan saat Ditangkap, 2 Pencuri Ditembak. Tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki, karena melakukan perlawanan saat diamankan.
Dua tersangka pelaku pencurian rumah diringkus personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Asahan, Sumut. Keduanya ditembak pada bagian kaki.
Kedua tersangka disergap di dua lokasi di Kabupaten Asahan belum lama ini. Tersangka pertama yakni Awalludin alias Udin (34),warga Desa Pematang Sei Baru Dusun X Kecamatan Tanjung Balai, Asahan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
Tersangka kedua bernama Hendri Putra alias Andi (29), warga Kelurahan Keramat Kubah Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjung Balai. Awaluddin diringkus Kota kota Tanjung Balai pada 27 Februari 2019.
Dari tangannya disita barang bukti 4 unit handphone. Sementara Hendri ditangkap di kota Tanjung Balai pada 26 Februari 2019 lalu dengan barang bukti 1 unit handphone merek Samsung. Tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki, karena melakukan perlawanan saat diamankan.
"Keduanya terpaksa kita beri tindakan tegas terukur karena berusaha melawan petugas dan hendak melarikan diri saat hendak ditangkap," kata AKBP Faisal F. Napitupulu, Kapolres Asahan, Selasa (05/3)
Faisal menjelaskan, kedua tersangka merupakan pelaku bongkar rumah yang kerap beraksi di sejumlah tempat di Kabupaten Asahan. "Berdasarkan pengakuan kedua tersangka, mereka sudah beraksi di 8 lokasi berbeda. Dalam melakukan aksinya, mereka terlebih dahulu mengintai rumah-rumah yang tidak di kunci pintu ataupun jendelanya, kemudian masuk dan mengambil barang-barang milik korban," ungkap Faisal.
Dalam kasus ini, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 subsidair Pasal 362 KUHP. Mereka terancam hukuman penjara 7 tahun penjara. Polisi masih melakukan pengembangan kasus ini.
"Kita mencari barang bukti lain dan menyelidiki adanya kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus pencurian ini," tutup Faisal.
Baca juga:
Hendak Rampas Mobil, Penumpang Taksi Online Diringkus Usai Bergulat dengan Sopir
Berhasil Bawa Kabur Motor, Maling di Bekasi Malah Tinggalkan Mobil
Sindikat Pencuri Komponen Eskavator Diciduk
Kaca Mobil Milik Jaksa Dipecah, Laptop Berisi Berkas Kasus Raib
Maling di Kediri Dikeroyok Warga Gara-Gara Motor Hasil Curian Kehabisan BBM
Kabur Saat Ditangkap, Mahasiswa Pencuri Kendaraan di Mataram Ditembak Kakinya