Melawan Takut, Siswa di Lumajang Terpaksa Terobos Jalur Lahar Demi Sampai ke Sekolah
Pasca diterjang banjir lahar hujan Semeru pada Minggu (29/1), warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi. Jembatan darurat penghubung dua dusun jebol usai diterjang banjir.
Para siswa terpaksa menerobos aliran sungai Regoyo di Lumajang untuk menuju sekolah pada Senin (30/1) pagi. Beberapa anak juga harus digendong orangtuanya demi alasan keselamatan saat menyeberangi aliran sungai bekas banjir lahar.
Pasca diterjang banjir lahar hujan Semeru pada Minggu (29/1), warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi. Jembatan darurat penghubung dua dusun jebol usai diterjang banjir.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Kini, para siswa harus berjuang dengan menyeberangi sungai lahar tanpa alas kaki. Mereka menenteng sepatu sekolah agar tidak basah dan rusak menerobos jalur lahar.
Melawan Rasa Takut
Cindy, salah seorang siswa mengaku terpaksa menyeberangi jalur lahar lantaran tak ada jalan lain untuk menuju sekolah.
"Jembatannya rusak harus menyeberang sungai. Tiap hari kalau berangkat sekolah ya seperti ini kalau ada banjir," katanya.
Ia mengaku was-was dan khawatir saat menerobos aliran lahar. Namun, rasa itu harus ia lawan lantaran tak ada alternatif jalur lainnya.
"Sebenarnya takut tapi tidak ada jalan lagi," katanya.
Diberi Keringanan Absensi
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Jugosari 03, Yulianti mengatakan adanya banjir lahar hujan kali ini berdampak pada absensi sebagian siswa. Sebab, dari puluhan siswa yang berasal dari Dusun Sumberlangsep, hanya sebagian yang masuk sekolah.
"Dari Sumberlangsep ada 38 siswa. Berkurang lebih dari separuh tidak masuk karena banjir kemarin cukup besar," ujarnya.
Adanya kondisi tersebut, pihaknya mentoleransi sebagian siswa yang absen itu lantaran situsasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk masuk sekolah. Menurutnya, pihak sekolah akan mengakhiri kegiatn belajar mengajar lebih awal apabila terjadi cuaca buruk.
"Jika sudah keadaan cuaca kurang bersahabat, kami mengondisikan anak-anak bisa pulang lebih awal, khawatir nanti terjebak banjir," tutupnya.
(mdk/lia)