Meluruskan Cerita Legendaris Ratu Calonarang Berjuluk Janda Girah
Cerita rakyat mengenai Ratu Calonarang atau Calon Arang begitu melegenda. Sosoknya digambarkan sebagai antagonis, nenek sihir berwajah seram.
Cerita rakyat mengenai Ratu Calonarang atau Calon Arang begitu melegenda. Sosoknya digambarkan sebagai antagonis, nenek sihir berwajah seram. Ratu Calonarang memiliki julukan Nyi Girah atau Janda Girah, karena berasal dari Desa Girah, wilayah Kerajaan Daha.
Sebutan Ratu Calonarang sebagai pribadi yang jahat sudah mendarah daging sejak ribuan tahun lalu. Situs cagar budaya bekas peninggalan Ratu Calonarang berada di Desa Sukorejo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Tentang hal tersebut terjawab pada Sabtu malam (3/6) di Pura Calonarang, Desa Putuk Kandangan Kabupaten Kediri, dengan penampilan maestro tari dunia Didik Nini Thowok. Karya terbaru Didik Nini Thowok diberi judul Dwimuka Ardhanareswari, yang menggambarkan dualisme dalam diri manusia, seperti baik dan buruk , Uma dan Durga, Yin dan Yang.
"Dalam koreografi ini penggambaran Ratu Girah atau Ratu Calonarang seorang ratu sakti dengan ilmu Tantra Bhairawa pada waktu marah, dan mengeluarkan kesaktiannya yang bisa menghancurkan sekelilingnya. Hal ini yang menyebabkan Calonarang dianggap sebagai dukun ilmu hitam dan jahat, sehingga tidak tampak sisi baiknya sama sekali. Padahal tidak seperti itu kenyataanya," kata Didik Nini Thowok pada merdeka.com.
Penjelasan lebih mendalam tentang Ratu Calonarang ini dijelaskan oleh Jero Wayan Suranta, selaku penanggung jawab Pura Dalem Calonarang yang terletak di Putuk Kandangan.
"Saya asli Bali dan mendapat anugerah pernah ditolong oleh Ratu Calonarang, istri saya koma dan kemudian sembuh setelah saya bertemu dengan beliau. Kemudian saya mencari di mana Ratu Calonarang itu berada, dan ternyata ada di situs Calonarang di Desa Sukorejo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Setelah saya sowan, beliau ingin disempurnakan di tempat yang baru di Kediri dan tempat itu kita bangun Pura Calonarang berada di Putuk Kandangan Kabupaten Kediri," ujar Jero.
Atas amanat Ratu Calonarang pada 2017 ditambahkan Jero, ia membangun Pura Calonarang tersebut sebagai tempat penyempurnaan Ratu Calonarang.
"Ratu Calonarang milik Kabupaten Kediri, ini yang harus dipertegas. Selain itu juga perlu dibersihkan nama beliau. Ada tiga hal pertama bahwa Walu Nata ing Dirah atau Ratu Calonarang bukan rajannya ratu hitam atau raja ilmu leak. Kedua, Ratu Calonarang bukanlah janda karena beliau adalah istri dari Mpu Kuturan, Ketiga sebutan Ratu Dirah harus diluruksan sesuai yang berkembang di Kediri yakni Ratu Girah yang kemudian menjadi toponim wilayah saat ini yakni Gurah Kabupaten Kediri," jelasnya.
©2023 Merdeka.com
Masih menurut Jero, menculnya hal jelek kepada Ratu Calonarang itu tidak lebih karena faktor politik di era kekuasaan Raja Kahuripan Airlangga yang memilki darah Bali, dan berkuasa di Dhaha Kediri dengan ibu kota Dhahanapura, yang kekuasannya berakhir pada tahun 1042.
Penampilan Didik Nini Thowok ini sendiri didukung oleh Pemkab Kediri, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) dan Pura Calonarang.
"Mas Bupati Kediri Mas Dhito Himawan Pramana mengapresiasi gelaran ini. Ini merupakan kekayaan tutur yang sangat terkenal di Kabupaten Kediri bahkan mendunia sejak ribuan tahun. Pelurusan sejarah seiring berkembangnya zaman juga perlu dilakukan dan Ratu Calonarang itu ada sisi baiknya dan milik Kabupaten Kediri. Terbukti saat ini wisatawan-wisatawan dari Bali banyak yang berkunjung ke Kediri, baik di Situs Calonarang maupun Pura Calonarang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo.
(mdk/cob)