Legenda Pulau Dedap Riau, Berawal dari Kisah Cinta yang Berujung Durhaka dengan Ibunda
Seperti apa kisah legenda di Pulau Dedap Durhaka ini? Simak ulasannya.
Seperti apa kisah legenda di Pulau Dedap Durhaka ini? Simak ulasannya.
Legenda Pulau Dedap Riau, Berawal dari Kisah Cinta yang Berujung Durhaka dengan Ibunda
Ketika seorang anak durhaka terhadap orang tua apalagi ibunya dianggap sebuah perbuatan dosa besar. Kisah-kisah inilah sudah tersaji dalam sebuah legenda bernama Malin Kundang. Sang anak telah dikutuk ibunya menjadi batu.
Di Sumatera, kisah legenda mirip Malin Kundang itu terdapat di sebuah pulau bernama Dedap atau biasa disebut dengan Dedap Durhaka.
Kisah ini pun sudah ditulis dalam aksara Arab Melayu yang dimuat di buku muatan lokal pelajaran Arab Melayu di Riau. (Foto: Pixabay)
-
Siapa anak durhaka di legenda Pulau Si Kantan? Hidup Penuh Kesederhanaan Mengutip dari beberapa sumber, kehidupan seorang anak bernama Si Kantan yang masih remaja itu hidup bersama orang tuanya dengan begitu sederhana.
-
Apa pulau yang terbentuk dari anak durhaka? Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
-
Di mana lokasi Pulau Dongeng Depok? Walau terdengar menantang namun pulau dongeng yang dimaksud adalah wahana yang ditampilkan di Mall Pesona Square di Jalan Juanda, Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya.
-
Apa kisah cinta di Pulau Kemaro? Mengutip dari keratonpalembang.com, Pulau Kemaro menjadi saksi kisah percintaan antar dua insan yaitu Siti Fatimah, anak Putri Raja Palembang dan anak Raja Cina bernama Tan Bun An.
-
Siapa yang dikaitkan dengan mitos putri duyung? Dalam mitologi Yunani, putri duyung dikenal sebagai Siren.
-
Apa mitos Dewi Rengganis? Legenda menarik lainnya menuturkan kisah Dewi Rengganis yang tidak diakui sebagai anak dari Raja Majapahit. Konon, ia dibawa ke salah satu puncak Gunung Argopuro, lalu ditinggalkan.
Pulau Dedap Durhaka ini merupakan wilayah kecil di Selat Bengkali, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti, Riau.
Di tempat ini tak hanya terkenal dengan kisah legendanya, melainkan juga pohon mempelam atau mangga yang memiliki cita rasa unik.
Lantas, seperti apa kisah legenda di Pulau Dedap Durhaka ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com berikut.
Kisah Cinta Dedap dan Lindung Bulan
Mengutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Dedap atau yang disapa dengan Panggang ini adalah seorang remaja yang lahir dari keluarga yang tidak mampu.
Dedap dalam kesehariannya mencari rotan dan berburu di hutan untuk membantu kedua orang tunya. Suatu ketika, Dedap jatuh hati kepada Si Lindung Bulan. Dedap pun tumbuh menjadi remaja yang ceria.
Dendam
Kisah cinta Dedap tidak berjalan mulus. Si Jelutung seorang pemuda Tanjung Padang tak senang melihat Dedap dan Bulan menjalin hubungan. Kemudian, Jelutung bersama kawan-kawannya menghajar Dedap hingga babak belur.
Dari situlah, Dedap tak lagi bertemu dengan Bulan. Ia meminta izin kepada orang tuanya untuk hidup merantau.
Namun, dibalik keputusannya itu terdapat dendam yang begitu besar kepada Jelutung.
Dinasehati Orang Tua
Awalnya Dedap dilarang oleh kedua orang tuanya. Namun, dengan tekad yang kuat akhirnya ia diizinkan pergi merantau.
Sebelum berangkat, Dedap dinasehati dan diberi petuah agar selamat dalam perjalanan dan berhasil di tanah perantauan.
Tak hanya itu, Dedap juga dibawakan makanan kesukaannya yaitu Panggang Kukah dan Pais Kaluang. Setelah itu, Dedap berangkat menuju Malaka melalui jalur laut.
Diperjalanan, ia bertemu dengan saudagar Cina lalu menawarkan sebuah pekerjaan. Lantas, Dedap menerima tawaran tersebut. Ia bekerja dengan rajin, sesuai dengan nasehat dan petuah dari kedua orang tuanya.
Hidup Sukses
Setelah lama bekerja, Dedap hidup sukses dan berhasil menjadi saudagar muda yang kaya raya. Ia kemudian menikah dengan Putri Linggi seorang anak dari saudagar yang sekelas.
Ia bersama istrinya berlayar ke negeri mitra dagangnya sambil bulan madu. Lambat laun kapalnya membawa Dedap ke kampung halaman. Dalam hatinya, ia ingin menjenguk kedua orang tuanya dan membuktikan keberhasilannya selama ini.
Tidak Mengakui Orang Tuanya
Saat orang tua Dedap tiba di pelabuhan, sang anak pun tidak mengakui dan lupa terhadap orang tuanya sendiri.
Selain itu, ia tetap merasa sombong dan ingin membalas dendam kepada teman-temannya yang menghinanya karena miskin.
Parahnya, ketika sang ibunda memastikan jika ia orang tuanya, Dedap pun malah menendang ibunya.
Sang ibunda yang terlanjut sakit hati, akhirnya ia bersumpah kepada tuhan untuk memberikan malapetaka kepada Dedap.
Benar saja, ketika berlayar kapal Dedap diterpa angin kencang sehingga seluruh isi kapalnya tenggelam.
Beberapa tahun kemudian, muncul sebuah pulau di tempat tenggelamnya Dedap dan berbentuk mirip tongkang.
Wisata Pulau Dedap
Mengutip dari beberapa sumber, Pulau Dedap ini merupakan destinasi wisata yang cocok untuk bersnorkeling. Tak perlu khawatir, ketika sedang menyelam di jernihnya air laut Pulau Dedap akan ditemani oleh kapal dan pemandu wisata.
Berenang di tepian pantai Pulau Dedap sangat cocok ketika pagi hari karena panas matahari belum begitu terik.
Selama berenang dan menyelam, pengunjung akan melihat langsung ragam jenis ikan yang berwarna-warni. Selain itu, terumbu karang di sini juga masih cukup terawat dengan baik.
Kemudian, di Pulau Dedap pengunjung juga bisa bermalam menggunakan tenda. Aktivitas wisata ini sangat cocok bagi yang senang dengan alam.