Jadi Objek Wisata Favorit di Humbahas, Ini Kisah Legenda Danau Si Pinggan dan Si Losung
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja.
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja.
Jadi Objek Wisata Favorit di Humbahas, Ini Kisah Legenda Danau Si Pinggan dan Si Losung
Sumatra Utara terkenal dengan banyak objek wisata unggulan yang diminati para wisatawan lokal hingga mancanegara. Di Humbang Hasundutan (Humbahas) terdapat dua objek wisata favorit masyarakat yaitu Danau Si Pinggan dan Si Losung.
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja. Danau Si Pinggan berada di Desa Pergaulan, sementara Danau Si Losung berada di Desa Sipinjot.
-
Mengapa Sungai Lobang di Siantar terkenal? Warna airnya yang biru bak air laut, tak heran jika Sungai Lobang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke tempat ini.
-
Kenapa Situ Lengkong Panjalu terkenal? Lokasi ini menjadi daya tarik sejak lama lantaran hadirnya sejumlah fasilitas, seperti destinasi air, perahu, hutan lindung serta cagar budaya.
-
Di mana pulau legenda Si Kantan berada? Lokasi Pulau Si Kantan berada di wilayah Labuhan Batu, atau berjarak sejauh 20 menit dari Labuhan Bilik. Pulau ini berada di bagian tengah antara Tanjung Serang Elang dengan Labuhanbatu.
-
Kenapa Danau Biru Singkawang jadi tempat wisata? Kerennya, tempat wisata Pontianak berupa danau ini disebut-sebut sebagai lokasi wisata terbaik yang ada di kota Singkawang, memang terbentuk secara tidak sengaja. Pemandangan airnya yang berwarna biru mencolok menciptakan kesan keunikan tersendiri di mata wisatawan.
-
Apa objek wisata alam ikonik Kuningan? Letak geografisnya yang berdekatan dengan Gunung Ciremai, membuat wisata Kuningan Jawa Barat yang paling ikonik dan wajib di kunjungi adalah wisata alamnya.
-
Apa yang menarik dari Curug Landung? Salah satu hal menarik yang akan ditemui di lokasi adalah jalur trekking dengan 300 anak tangga.
Kedua danau ini memiliki kisah legenda yang menarik untuk dikupas lebih mendalam. Lantas, seperti apa kisahnya? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Bentuknya Menyerupai Piring
Melansir dari situs ito.humbanghasundutankab.go.id, Danau atau Tao Si Pinggan yang berjarak 13 km dari Kota Doloksanggul ini memiliki luas lebih kurang 6 hektare.
Penggunaan nama 'Pinggan' pada danau ini karena bentuknya yang mirip seperti Pinggan atau piring dalam bahasa Batak. Kedalaman danau ini sekitar 3 meter dan banyak dihuni jenis ikan air tawar sehingga kerap dikunjungi masyarakat untuk memancing.
Menurut masyarakat sekitar, usia dari danau ini sudah sekitar ratusan tahun dan belum dikelola oleh pemerintah setempat.
Kandungan Air yang Bersih
Sementara itu, Tao atau Danau Si Losung yang berada di Desa Siponjot atau sekitar 10 km dari Kota Doloksanggul ini memiliki luas 10 hektare dengan bentuk yang mirip seperti lesung.
Berbeda dengan Danau Si Pinggan, tempat ini sangat berdekatan dengan rumah warga dan juga akses jalan raya. Di sini kualitas airnya sangat bersih dan jernih, tak jarang jika kerap digunakan sebagai pemandian dan air minum.
Masyarakat sekitar percaya kedua danau ini tercipta karena pertengkaran dua orang kakak adik yang memiliki kesaktian yaitu Datu Dalu dan Sahang Maima Silosung.
Kisah Legenda
Pada zaman dahulu ada dua anak laki-laki yang bernama Datu Dalu (sulung) dan Datu Sahang Maima (bungsu). Sang ayah memiliki keahlian di bidang pengobatan dan jago silat.
Sejak kecil, kakak beradik tersebut sudah meramu obat-obatan dan bersilat.
Mulai beranjak dewasa, keduanya tumbuh sebagai laki-laki yang tangguh, gagah, dan jago meramu obat serta bertarung.
Akan tetapi, mereka memiliki minat yang sangat berseberangan, Datu Dalu cenderung senang berburu hewan di hutan, sementara adiknya lebih memilih bertani dan meramu obat seperti ayahnya.
Mengutip dari kanal Youtube Romauli Edukasi, suatu hari ayah dan ibu mereka berpamitan untuk pergi ke hutan. Namun, menjelang petang keduanya belum kembali ke rumah.
Lantas, Datu Dalu dan Sahang Maima merasa khawatir. Mereka lalu memutuskan untuk pergi ke hutan dan mencari keberadaan orang tuanya.
Ditemukan Tak Bernyawa
Setelah berjam-jam mencari, mereka berdua pun akhirnya menemukan orang tuanya yang sudah tergeletak di tanah. Rupanya, orang tua Datu Dalu dan Sahang Maima ini diserang oleh seekor harimau.
Nahas, kedua orang tuanya pun meninggal dunia. Datu Dalu dan Sahang Maima kemudian menguburkan jasad orang tuanya dengan layak.
Kedua orang tuanya pun meninggalkan sebuah warisan berupa tombak sakti. Menurut hukum adat, warisan itu jatuh ke tangan kakak yang paling tua yaitu Datu Dalu.
Suatu ketika Sahang Maima meminjam tongkat tersebut, namun tombak tersebut hilang dan tidak pernah kembali sehingga terjadilah perkelahian di antara mereka. Sang kakak yang murka pun melempar lesung yang akhirnya terbentuklah Danau Si Lesung
Kemudian Sahang Maima membalasnya dengan melemparkan piring sehingga terbentuklah Danau Si Pinggan.