Membedah Fasilitas KRI Wahidin Sudirohusodo, Kapal Rumah Sakit Berlayar ke Pasifik
KRI WSH-991 mengusung kombinasi teknologi rancang bangun antara Rumah Sakit Terapung dan Kapal Bantu Militer, dilengkapi dengan mesin pokok 2×5320 kW.
Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dengan Satgas Port Visit Pasifik 2024 membuka pintu kapal (open ship) untuk tur dan pengobatan gratis bagi masyarakat Papua Nugini (PNG) di sekitar Pelabuhan Port Moresby.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH), yang merupakan kapal bantu rumah sakit dari Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut, tiba di Port Moresby, PNG, Minggu (17/11), untuk melanjutkan misi muhibah dan kemanusiaan selama 3 hari sampai Selasa.
- Kronologi 13 Kapal di Pelabuhan Pekalongan Terbakar, Ternyata Ini Pemicunya
- Usung Konsep TOD, Rumah Sakit Ini Bakal Terintegrasi LRT Jabodebek di Kawasan TMII
- Kisah Menegangkan Ira Puspadewi, Bayi Perempuan yang Lahir di Kapal Perintis
- Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada III TNI AL Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/11), menjelaskan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis itu berlangsung di KRI WSH-991 sejak Senin (18/11) sampai hari ini.
“Layanan kesehatan yang diberikan mencakup pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan gigi, pemeriksaan kesehatan menggunakan CT scan, X-ray, dan tindakan medis lainnya sesuai kemampuan fasilitas kesehatan dan kesiapan dokter KRI,” kata Kadispen Koarmada III, demikian dikutip Antara.
Dalam beberapa foto yang dibagikan oleh Dinas Penerangan Koarmada III, warga PNG berbaris mengantre masuk ke dalam KRI WSH-991. Dalam siaran resminya, Dinas Penerangan Koarmada III menyebut jumlah warga yang datang pada hari pertama sejak layanan pengobatan itu dibuka mencapai seratus lebih orang.
Kepala Tim Kesehatan Satgas Port Visit Pasifik 2024 Letkol Laut (K) dr. Indra Widjayanto, sebagaimana dikutip dari siaran resmi yang sama, menyebut keluhan pasien berbeda-beda.
“Kami tim kesehatan Satgas Port Visit Pasifik 2024 akan terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat PNG yang berobat,” kata Indra.
Di geladak utama KRI WSH-991, Senin, Satgas Port Visit Pasifik 2024 juga menyerahkan paket bantuan obat-obatan dari Pemerintah RI untuk Pemerintah PNG.
Dalam acara itu, Pemerintah RI diwakili oleh Atase Pertahanan RI untuk PNG Kolonel Inf. Piter Dwi Ardianto, sementara Pemerintah PNG diwakili oleh pejabat Angkatan Bersenjata PNG, Brigjen Opa Lari Opa.
Paket bantuan obat-obatan yang diserahkan ke PNG itu di antaranya mencakup obat-obatan untuk darah tinggi, kolestrol, vitamin C, asam urat, asam lambung, gejala rematik, gangguan pencernaan, suplemen tambah kalsium, gejala alergi, infeksi kulit, antiradang, gangguan mata, antibiotik, asma, serta ada juga vitamin B1 dan B12.
Kegiatan itu disaksikan oleh Duta Besar RI untuk PNG Andriana Supandy, Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 3 Korps Marinir TNI AL Brigjen TNI (Mar) Sugianto, Komandan Satgas Port Visit Pasifik 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, dan Komandan KRI WSH-991 Kolonel Laut (P) Edi Herdiana.
Kemudian, KRI WSH-991 sejak Senin juga menerima kunjungan sejumlah pelajar dari lima sekolah di Port Moresby, yaitu La Salle Hohola, Maino Heduru Vocational Technology, Lions Vocational School, Butuka Academy, dan St. Joseph International Catholic College. Para pelajar PNG itu diajak berkeliling KRI WSH-991 dan melihat berbagai fasilitas yang ada di kapal bantu rumah sakit tersebut.
Di anjungan kapal, para pelajar itu juga mendapatkan penjelasan mengenai KRI WSH-991 dan mereka pun dipersilakan untuk bertanya kepada para perwira kapal dan berfoto di area kapal.
Christian Wory, salah satu pelajar dari La Salle Hohola yang ikut tur, mengucapkan terima kasih kepada TNI AL atas kesempatan berkeliling KRI WSH-991. “Saya harap ke depannya ada kegiatan seperti ini lagi, karena kami bisa belajar teknologi baru yang dimiliki oleh negara lain,” kata Christian pada sela-sela kegiatan berkeliling kapal, Senin.
Satgas Port Visit Pasifik 2024 bersama KRI WSH-991 berlayar ke empat negara di Pasifik Selatan yaitu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini, sejak 9 Oktober 2024.
Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL. Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya KRI WSH-991 kembali ke markasnya di Sorong, Papua Barat Daya.
KRI WSH-991 mengusung kombinasi teknologi rancang bangun antara Rumah Sakit Terapung dan Kapal Bantu Militer, dilengkapi dengan mesin pokok 2×5320 kW, serta mampu berlayar hingga 10.000 NM kapal ini mampu menjelajah samudra lepas dengan prima. Menjadikan kapal ini mampu mengemban tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) khususnya operasi kemanusiaan.