Memburu Jejak 'Si Kembar' Rihana-Rihani Penipu PO iPhone
Keberadaan Rihana-Rihani 'Si Kembar' penipu preorder (PO) Iphone masih menjadi teka-teki. Usai kasusnya viral di media sosial, mereka pun diduga melarikan diri dari tempat tinggalnya di kawasan Tangerang Selatan, Banten.
Keberadaan Rihana-Rihani 'Si Kembar' penipu preorder (PO) Iphone masih menjadi teka-teki. Usai kasusnya viral di media sosial, mereka pun diduga melarikan diri dari tempat tinggalnya di kawasan Tangerang Selatan, Banten.
Info tersebut sebagaimana disebutkan akun media sosial twitter @mazzini_gsp. Dalam twitnya disebutkan alur perjalanan kasus penipuan PO dua saudari kembar tersebut.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Kedua terduga pelaku berdomisili di Ciputat tapi sekarang kabur ke Surabaya. Mungkin kawan-kawan yang di Surabaya kalau melihat pelaku bisa melaporkan ke polisi terdekat @PolrestabesSby," ucap dia.
Atas kabar itu, merdeka.com mencoba menkonfirmasi keberadaan dari Rihana-Rihani. Namun sayangnya, pihak Polrestabes Surabaya sampai saat ini belum mendapatkan keberadaan keduanya.
"Belum ada, dari Humas belum ada informasi (soal keberadaan Rihana-Rihani di Surabaya)," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi saat dikonfirmasi, Rabu (7/6).
Sementara itu, dari Polres Metro Jakarta Selatan yang menyidik kasus ini juga masih berupaya mencari kedua terlapor. Usai mangkir dari dua kali pemanggilan yang dilayangkan beberapa waktu lalu.
"Masih diupayakan (lakukan pencarian)," ucap Wakasat Reskrim Polres Metro Jaksel Kompol Henrikus Yosi Hendrata.
Bahkan, Henrikus menyampaikan pihaknya telah memperingati akan dilakukan jemput paksa.
Apabila posisi Rihana-Rihani penipu yang menggelapkan uang korban hingga Rp35 miliar telah diketahui.
"Diterbitkan surat perintah membawa, begitu diketahui keberadaannya maka akan dibawa ke Polres untuk diriksa," tuturnya.
Terdeteksi PPATK
Di sisi lain keberadaan Rihana-Rihani sempat ditemukan titik terang, dari hasil analisa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah mendeteksi riwayat keberadaan mereka.
Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah menjelaskan terdeteksinya Rihana-Rihani oleh PPATK. Didapat melalui transaksi tunai (setor tunai ke bank) uang ratusan juta yang diduga dilakukan mereka.
"Tahulah (lokasi setor tunainya)," ujarnya.
Kendati demikian, Natsir tidak bisa memberitahukan informasi lebih rinci soal lokasi PJK Bank yang menjadi tempat setor tunai uang Rinaha-Rihani. Karena hasil analisa nantinya akan diserahkan ke aparat penegak hukum.
"Saya enggak bisa kasih tahu, itu nanti dikasih ke penyidik diserahkan kepada penyidik. Sementara itu saya masih secara global," ucapnya.
(mdk/cob)