Menag Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024, AC Mati hingga Kekurangan Tenda
Yaqut mengaku dirinya mendapatkan aduan soal jemaah dari embarkasi KNO yang tidak mendapatkan tenda.
Yaqut mengaku dirinya mendapatkan aduan soal jemaah dari embarkasi KNO yang tidak mendapatkan tenda.
- Sambut Kepulangan 388 Jemaah Haji di Pondok Gede, Menteri Agama: Mohon Maaf Jika Pelayanan Kurang Optimal
- Menag Yaqut Jawab Kritik DPR soal Kuota Tambahan Dialihkan ke Haji Khusus: Kami Jalankan Amanah Sebaik-baiknya
- Soal Penyelenggaraan Haji, Pengamat Kritik Soal Tenda di Mina Kelebihan Kapasitas
- Menag Yaqut: Semua Layanan Jemaah Haji Sudah Siap
Menag Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024, AC Mati hingga Kekurangan Tenda
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyebut masa puncak haji tahun 2024 berlangsung relatif tanpa kendala. Namun, dia memastikan akan tetap mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
"Jadi begini, semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah , itu poinnya," ujar Yaqut dikutip dari siaran persnya, Rabu (19/6).
Dia menyoroti soal layanan yang kurang memuaskan bagi jemaah haji seperti, AC mati. Yaqut menuturkan hal tersebut menjadi evaluasi pemerintah untuk perbaikan layanan haji ke depan.
"Apapun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data. Jadi termasuk katanya ac mati, di mana ac mati, kita akan segera evaluasi," ucapnya.
Menurut dia, evaluasi ini juga dilakukan secara kontinyu di lapangan. Yaqut mengaku dirinya mendapatkan aduan soal jemaah dari embarkasi KNO yang tidak mendapatkan tenda.
"Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada mashariq untuk tenda mereka kita pakai. Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan mashariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa," jelas Yaqut.
"Ini kan evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif, tetapi ke depan supaya layanan jemaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif," imbuhnya.
Dia juga menyambut baik kritik dan masukan yang diberikan beberapa pihak. Hal ini menurutnya dapat memberikan input bagi evaluasi yang lebih lengkap.
"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran. Saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah , jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," tutur Yaqut.