Menag : Vaksinasi untuk Santri Wujud Partisipasi Pesantren Capai Herd Immunity
Dia menjelaskan program vaksinasi di pesantren sangat strategis. Sebab, pesantren merupakan sebuah ekosistem. Selain kiai, ustaz, dan santri, tercakup di dalamnya juga masyarakat sekitar pesantren.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa program vaksinasi untuk jutaan santri terus dilakukan. Hal tersebut kata dia menjadi bagian dari kontribusi santri dan pesantren dalam mewujudkan herd immunity.
“Vaksinasi jutaan santri terus bergulir. Pertengahan Agustus lalu misalnya, saya ikut menyaksikan dan memberikan sambutan pada Kick Off Program 3 Juta Pesantren Jawa Barat Siap Divaksin,” katanya di Jakarta, Rabu(1/9).
-
Mengapa Ra Lilur membakar Pesantren Syaikhona Kholil Demangan? Bakar Pondok Pesantren Puluhan tahun lalu, Ra Lilur sengaja membakar Pesantren Syaikhona Kholil Demangan yang diasuh oleh kakaknya, Kiai Abdullah Schall. Konon itu adalah isyarat bahwa kelak pesantren akan maju pesat dan memiliki bangunan megah setinggi asap api waktu itu.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
-
Kapan Choirul Huda meninggal? Ia bertabrakan dengan rekan satu timnya pada Liga 1 2017 silam saat melawan Semen Padang.
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
“Program vaksinasi santri ini terus bergulir di berbagai daerah sebagai bagian partisipasi pesantren dalam mewujudkan herd immunity,” sambungnya.
Dia menjelaskan program vaksinasi di pesantren sangat strategis. Sebab, pesantren merupakan sebuah ekosistem. Selain kiai, ustaz, dan santri, tercakup di dalamnya juga masyarakat sekitar pesantren.
"Jika vaksin diberikan ke pesantren, maka secara ekosistem juga akan terbantu. Vaksinasi santri dan pesantren juga berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama ikut program vaksinasi,” bebernya.
Dalam sebulan terakhir, lanjut Yaqut, tercatat program vaksinasi santri ini dilakukan di banyak pesantren, baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa. Prosesnya antara lain dilakukan melalui kerjasama Kanwil Kemenag Provinsi atau Kankemenag Kabupaten/Kota dengan Baznas atau LAZ, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan pihak lainnya.
“Besok Kamis, misalnya, di Jawa Tengah akan mulai diadakan lagi proses vaksinasi untuk kiai, ustaz, dan santri. Program ini menargetkan vaksin untuk 8.635 kiai, 46.181 ustaz/ustazah, dan 539.255 santri,” ungkapnya.
Dia pun optimistis, vaksinasi santri dan stakeholder pesantren akan terus berlangsung dan semakin masif seiring dengan keberadaan vaksin dan kesadaran masyarakat untuk mengikutinya. Vaksinasi santri dan pesantren ini, ujarnya, menjadi komitmen pemerintah, terlebih dalam menyongsong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
“Pemerintah berkomitmen proses vaksinasi santri dan pelajar ini bisa segera diselesaikan, dan itu akan berkontribusi besar dalam pembentukan kekebalan kolektif,” tandasnya.
(mdk/ded)