Menag Yaqut Akui Ada Kekurangan Pelaksanaan Haji 2024: Kita Ini Manusia
Menag Yaqut menyebut kekurangan selama proses ibadah haji 2024 adalah hal wajar.
Yaqut menuturkan pemerintah akan melakukan evaluasi dan perbaikan agar pelaksanaan ibadah haji ke depannya semakin baik.
- Menag Yaqut Bantah Permainkan Kuota Haji 2024, Siap Ditindak Jika Terbukti Terlibat
- Pelaksanaan Haji 2024 Selesai, 46 Jemaah Masih Dirawat di Arab Saudi
- Menag Yaqut Jawab Kritik DPR soal Kuota Tambahan Dialihkan ke Haji Khusus: Kami Jalankan Amanah Sebaik-baiknya
- Menag Yaqut: Semua Layanan Jemaah Haji Sudah Siap
Menag Yaqut Akui Ada Kekurangan Pelaksanaan Haji 2024: Kita Ini Manusia
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai pelaksanaan ibadah haji 2024 berjalan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Namun, dia tak memungkiri ada sejumlah kekurangan selama proses ibadah haji 2024.
"Kalau saya sih lebih baik dari tahun lalu, dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah semuanya lancar. Kalau ada kekurangan sana-sini ya pasti ya, kita ini manusia dan hidup di dunia," jelas Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (9/7).
Dia menyebut kekurangan selama proses ibadah haji 2024 adalah hal wajar.
Yaqut menuturkan pemerintah akan melakukan evaluasi dan perbaikan agar pelaksanaan ibadah haji ke depannya semakin baik.
"Pasti ada kurang sana sini dan itu yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, dievaluasi bersama," ujarnya.
Menurut dia, evaluasi ibadah haji 2024 akan disampaikan ke publik setelah operasional haji dinyatakan selesai.
Saat ini, kata Yaqut, operasional haji masih berlangsung hingga 23 Juli 2024.
"Jadi masih berlangsung nih haji. Jadi saya belum bisa ngomong soal evaluasinya. Wong operasionalnya haji belum selesai. Jadi kita tunggu sampai selesai tanggal 23 Juli baru bisa kami sampaikan ke publik," tutur Yaqut.
Di sisi lain, dia bersyukur skema murur haji 2024 berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga, jemaah haji tidak harus menunggu lama di Muzdalifah untuk diberangkatkan ke Mina.
Hanya saja, Yaqut mengatakan jemaah haji banyak berdesak-desakkan di Mina karena kuota untuk Indonesia ditambah. Sayangnya, pemerintah Arab Saudi tidak memberikan tambahan ruang untuk jemaah Indonesia.
"Kita juga sudah minta pemerintah Saudi bagaimana supaya memberikan space yang lebih itu lah. Kita akan berjuang, kita berjuang karena keputusan di sana, bukan di sini. Kita ini berjuang," pungkas Yaqut.