Menangkal upaya memecah belah bangsa dengan kearifan lokal
Kemajuan teknologi informasi memudahkan masuknya ideologi-ideologi yang dapat memecah belah keutuhan bangsa. Sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan sudah seharusnya menggunakan kearifan lokal untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
Kemajuan teknologi informasi memudahkan masuknya ideologi-ideologi yang dapat memecah belah keutuhan bangsa. Sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan sudah seharusnya menggunakan kearifan lokal untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
"Kalau bangsa itu punya identitas yang kuat, kalau ada tawaran-tawan ideologi dari luar yang akan memecah belah persatuan Indonesia, tentu itu tidak akan bertahan lama. Kita punya struktur, kita punya ketahanan menyangkut identitas jati diri bangsa, yakni budaya kearifan lokal yang banyak sekali," ujar Anggota Kelompok Ahli BNPT Hamdi Muluk dalam keterangannya, Rabu (14/3).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk memperkuat Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan? Menurutnya, perlu adanya sosialisasi tentang pemahaman dan pentingnya Ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya ekonomi Pancasila.
-
Apa makna dari Pancasila sebagai ideologi negara? Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup yang bertujuan untuk menjaga dinamika di dalam masyarakat.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
Dikatakan pria yang juga ahli psikologi politik ini, selama ini dengan banyaknya kearifan lokal yang dimiliki, masyarakat Indonesia sudah lama berinteraksi dan sudah merasa satu dengan macam-macam perbedaan paham, kebiasaan, serta adat istiadat.
"Kita saling menghormati dan kita juga bisa mengamalkan nilai-nilai agama sesuai dengan konteks ke Indonesiaan yang sudah terjaga dengan baik. Itu harus dipertahankan," ujar Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini.
Dalam konteks kekinian, lanjut Hamdi, adanya paham-paham keagamaan yang menyerukan ke arah radikalisme, memecah persatuan, kebhinekaan, saling menyalahkan serta mengkafirkan satu sama lain, hal tersebut tentunya harus bisa dicegah.
"Kita memang harus memperkuat apa yang kita punya. Jadi dalam konteks ini kearifan lokal bisa kita kembangkan sedemikian rupa. Dan itu menjadi daya tahan kita dalam menangkal paham dari luar yang akan memecah belah bangsa kita," tuturnya.
Menurutnya, sekarang banyak orang yang coba untuk disesatkan dengan mengacaukan seperti masalah kebiasaan dalam kebudayaan tertentu. "Kita di sini juga begitu, bahwa kita menerapkan, mengimplementasikan nilai-nilai itu dengan cara kita sesuai dengan latar belakang budaya yang beragam," jelasnya.
Dirinya melihat bahwa sekarang ini yang dipertentangkan kebanyakan adalah hal remeh-temeh. Namun itu malah digembar-gemborkan bahwa ini tidak mencerminkan Islam dan sebagainya.
"Islam itu universal, jadi tidak perlu dibentur-benturkan. Apalagi orang menakut-nakuti dengan tadi, bahwa kalau tidak seperti ini kafir lah. Hal seperti ini lah yang harus kita cegah."
Dirinya meminta kepada masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar sehingga harus meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki. Masyarakat harus kembali kepada jati diri bangsa kita.
"Karena tidak mungkin kita berada dalam 'proyek' Indonesia kalau kita tidak kuat. Tapi pada kenyataannya sudah 72 tahun kita ini merdeka dan kita tetap survive dan tidak terpecah belah," pungkasnya.
Baca juga:
BNPT: Generasi muda harus lawan hal yang mengancam keutuhan NKRI
Pilkada, Kepala BNPT petakan 14 provinsi rawan teroris
BNPT dalami pelarangan cadar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jika dimarjinalkan, mantan napiter akan kembali ke jaringannya
Kerjasama dengan Kemendagri, BNPT tingkatkan pengawasan terorisme di daerah
Cerita korban bom depan Kedubes Australia bertahan hidup