Menanti gebrakan Irjen Idham Azis tuntaskan kasus Novel Baswedan
Menanti gebrakan Irjen Idham Azis tuntaskan kasus Novel Baswedan. Dengan segudang pengalaman itu tentu Idham punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Irjen Moch Iriawan 'mewariskan' beberapa kasus menonjol. Tentu yang belum beres penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memuji seabrek pengalaman Irjen Idham Azis. Sejumlah prestasi Idham mampu meyakinkan Tito untuk menempatkannya sebagai Kapolda Metro Jaya.
Tito juga mengaku pernah berduet dengannya di Satuan Reserse. Keduanya juga sama-sama dapat kenaikan pangkat luar biasa usai melumpuhkan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Malang.
Dengan segudang pengalaman itu tentu Idham punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Irjen Moch Iriawan 'mewariskan' beberapa kasus menonjol. Tentu yang belum beres penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
"Kasus Rizieq dan Novel jadi prioritas," tegas Direktur Lemkapi Edi Hasibuan kepada merdeka.com, Rabu (26/7) malam.
Para pegiat anti-korupsi terus mendesak polisi, tak hanya pelaku di lapangan, tapi otak dari penyerangan ditangkap. Sudah 100 hari kasus tak tuntas. Presiden Jokowi terus diminta membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini.
"Harus diberi perhatian khusus (kasus Novel). Tuntaskan," kata mantan komisioner Kompolnas itu.
Edi menambahkan, mantan Kapolda Sulteng itu perlu diberi waktu mempelajari kasus Novel. Dia yakin Idham dapat mengungkap siapa-siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus itu.
"Saya yakin 100 persen. Idham akan bijak menghadapinya," tutur Edi.
Usai dilantik Idham sempat dicecar soal komitmennya menuntaskan kasus itu. Mantan Kadiv Propam itu masih enggan berkomentar. Dia harus buru-buru karena ada acara di Polda Metro Jaya.
"Nanti saja. Saya ada serah terima jabatan lagi di Polda Metro Jaya," kata Idham di Mabes Polri, kemarin.
Novel sempat mengungkapkan penyiraman air keras itu adalah serangan keenam yang dia alami selama menjadi penyidik KPK. Dia mengatakan cukup heran mengapa polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.
"Saya mendapat informasi bahwa ada seorang jenderal polisi berpangkat tinggi terlibat. Awalnya saya katakan informasi itu tidak benar. Tapi sekarang setelah berjalan dua bulan dan kasus ini belum juga terpecahkan, saya bilang (kepada orang yang menduga polisi terlibat) bahwa rasanya informasi itu benar," ujar Novel, seperti dilansir Time, Selasa (13/6).
Iriawan saat menjabat hanya meminta semua pihak untuk bersabar. Untuk menyelesaikan kasus ini, pihaknya berkoordinasi terus dengan KPK terkait perkembangan penyelidikan. Dia menegaskan, informasi dimiliki KPK juga diselidiki pihak kepolisian.
Iriawan mengungkapkan, dalam mengungkap satu kasus terkadang tidak bisa dilakukan dengan cepat. "Sekali lagi saya tegaskan penyelesaian kasus itu tidak selalu cepat, ada yang lama, ada yang sedang," tegas Iriawan pada Selasa, 6 Juni lalu.