Mencuri lagi, residivis ditembak mati
Polisi sempat menginterogasi Tumpak. Dia mengaku sekurangnya lima kali melakukan pencurian di sejumlah lokasi. Selain mencuri sepeda motor, dia juga membongkar rumah.
Seorang residivis ditembak mati polisi di Medan. Tersangka yang tewas ditembak mati yaitu Tumpak Sitorus (35), warga Jalan Pasar Merah, Menteng II, Medan Denai. Polisi menyatakan Tumpak melakukan perlawanan saat kembali tertangkap atas tuduhan pencurian.
"Kita memberikan tindakan tegas Rabu (11/10) kemarin," kata Kapolsek Medan Area, Kompol Hartono di depan kamar mayat RS Bhayangkara Medan, Kamis (12/10).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
Tumpak jadi buronan Unit Reserse Polsek Medan Kota setelah wajahnya dikenali saat mencuri sepeda motor milik Putri Handayani (25) di Jalan AR Hakim, Gang Pendidikan Lorong XI, Pasar Merah Timur, Medan Area, pada 23 Agustus 2017.
Pada Rabu (11/10), polisi mendapat informasi Tumpak berada di sekitar rumahnya. Dia disergap dan tertangkap. Barang bukti yang disita berupa 1 kunci letter T, 2 kunci sepeda motor, 1 linggis, sebilah pisau, dan 1 unit sepeda motor Supra X hitam tanpa pelat nomor.
Polisi sempat menginterogasi Tumpak. Dia mengaku sekurangnya lima kali melakukan pencurian di sejumlah lokasi. Selain mencuri sepeda motor, dia juga membongkar rumah. "Tersangka merupakan residivis dalam kasus narkoba, curanmor, dan bongkar rumah," papar Hartono.
Setelah diinterogasi, kata Hartono, Tumpak dibawa untuk pengembangan. Dia mengaku menjual sepeda motor korban di Jalan Jermal II, Medan Denai. "Saat itu, pelaku melakukan perlawanan. Anggota langsung memberi tembakan peringatan, namun yang bersangkutan menyerang sehingga anggota memberikan tindakan tegas dan terukur. Tersangka meninggal dunia," jelas Hartono.
Jenazah Tumpak kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. "Visum dilakukan di sini," jelas Hartono.
(mdk/noe)