Mendadak Muncul Gunung Bawah Laut Setinggi 2.200 Meter di Pacitan, Ini Gambarnya
Gunung bawah laut ditemukan di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Gunung tersebut ditemukan oleh tim survei dari Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) Badan Informasi Geospasial (BIG).
Gunung bawah laut ditemukan di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Gunung tersebut ditemukan oleh tim survei dari Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) Badan Informasi Geospasial (BIG).
Gunung berada di dasar laut dengan kedalaman sekitar 6.000 meter, ketinggian sekitar 2.200 meter, dengan puncak gunung berada pada kedalaman sekitar 3.800 meter.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Dimana Gunung Piramida yang viral itu berada? Laman South China Morning Post melaporkan, video viral itu memicu perdebatan di platform media sosial, dengan sejumlah pengguna berspekulasi gunung-gunung di wilayah Anlong itu mungkin menyimpan makam kaisar-kaisar kuno.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Gunung bawah laut yang baru ditemukan ini berada sekitar 260 kilometer di selatan Kabupaten Pacitan, tepatnya berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Koordinator Pemetaan Kelautan BIG Fajar Triady Mugiarto. Dikutip dari Antara, Selasa (14/2).
Fajar memaparkan, terkait penemuan gunung bawah laut ini, BIG melakukan koordinasi teknis dengan sejumlah pihak terkait, yaitu pakar geologi, hidrografi, serta perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Rapat ini juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).
"Berdasarkan dokumen International Hydrographic Organization (IHO) B6, definisi gunung bawah laut adalah fitur atau obyek yang memiliki elevasi atau ketinggian yang berbeda dengan sekelilingnya. Beda tinggi lebih besar dari 1.000 meter di atas relief sekitarnya dengan diukur dari batimetri terdalam yang mengelilingi sebagian besar fitur atau obyek tersebut," terang Fajar.
Fajar menerangkan, berdasarkan definisi di atas dan hasil identifikasi gunung bawah laut yang dihasilkan dari survei Landas Kontinen Ekstensi (LKE), seluruh pakar dan perwakilan yang hadir pada koordinasi teknis menyimpulkan bahwa obyek yang didapat dari hasil survei LKE ini termasuk kategori gunung bawah laut, baik dari sisi geologi maupun hidrografi.
Seluruh data yang ada, kata dia, sesuai dengan dokumen IHO B6 dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi, pemberian nama dapat diberikan terhadap obyek yang ada di darat dan laut.
Fajar menyampaikan, pada Maret 2023, akan dilaksanakan penelaahan nama rupabumi tingkat pusat. Saat ini, usulan nama gunung bawah laut yang disampaikan Pemkab Pacitan masih akan difinalisasikan dengan para pejabat setempat.
"Diharapkan nama gunung api ini nantinya dapat masuk ke dalam Gazeter RI. Bahkan, direncanakan nama gunung bawah laut ini akan disubmit ke ranah internasional di The GEBCO Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN)," jelas Fajar.
Para pakar dan perwakilan kementerian, lembaga serta pemerintah daerah sepakat tidak akan menggunakan nama orang sebagai nama gunung bawah laut yang baru ditemukan. Kesepakatan ini berdasarkan dengan mitigasi bencana, bisa jadi gunung bawah laut tersebut menjadi ancaman bencana di masa depan.
Gunung bawah laut di selatan Pacitan ditemukan saat tim dari PKLP BIG melakukan survei LKE di wilayah selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Survei ini dilaksanakan bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada September-November 2022. Survei yang dilakukan menggunakan Kapal Survei Baruna Jaya III ini bertujuan mendapatkan data batimetri atau topografi bawah laut secara detail. Data yang didapat, selanjutnya digunakan sebagai data utama penghitungan klaim luas landas kontinen ekstensi di luar 200 mil laut.
Survei berlangsung selama 52 hari layar, yang dibagi dalam dua leg. Salah satu lokasi survei adalah daerah atau zona subduksi di selatan Pulau Jawa.
(mdk/cob)