Mendagri Nilai Kampanye Bermasker Lebih Efektif dari Memasang Baliho
Tito meyakini, efek memasang baliho tidak menambah dikenal publik, terhadap pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada 2020. Sebab menurut dia, mereka yang melihat baliho cenderung sama.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menilai kampanye bermasker lebih disarankan, ketimbang memasang baliho. Sebab, cara tersebut turut mendukung program pemerintah dalam pencegahan Covid-19.
"Pemanfaatan hand sanitizer dan masker yang ditempeli gambar atau nomor urut pasangan calon (paslon) sebagai bahan kampanye jauh lebih efektif dibandingkan menggunakan baliho," kata Tito dalam Webinar Nasional Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Berintegritas 2020 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta, Selasa (20/10).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
Tito meyakini, efek memasang baliho tidak menambah dikenal publik, terhadap pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada 2020. Sebab menurut dia, mereka yang melihat baliho cenderung sama.
"Orangnya yang lewat-lewat itu saja. Tetapi kalau masker bisa masuk sampai ke gang-gang, ke pasar, tempat ibadah. Orang ngobrol pasti melihat muka. Sebetulnya yang pakai masker pasangan calon dia menjadi ajang promosi," ungkap Tito.
Tito juga menyampaikan, ada catatan penting dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, bahwa grafik penularannya cenderung mengalami penurunan, meski rangkaian Pilkada tengah berlangsung. Dia mencontohkan, daerah yang semula berstatus zona merah berubah menjadi zona orange atau kuning. Demikian juga yang semula zona orange berubah menjadi zona kuning, dan yang zona kuning bergerak menjadi zona hijau.
"Artinya Pilkada yang tadinya diperkirakan, dikhawatirkan akan menjadi media penularan, ternyata tidak terjadi. Artinya, korelasi antara Pilkada dengan penularan Covid-19 tidak langsung, yang memiliki korelasi adalah kepatuhan protokol. Sepanjang protokol Covid-19 dilakukan secara ketat dan pengawasan oleh Forkopimda dilakukan, itu bisa menekan (penyebaran)," tuturnya.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
VIDEO: Waspada Lonjakan Kasus, Doni Monardo Minta Warga Berlibur Tanpa Berkerumun
VIDEOGRAFIS: Agar Tidak Stres Selama Isolasi Mandiri
VIDEO: Kehalalan Vaksin Tunggu Cap MUI
VIDEOGRAFIS: Kisah Tiga Pekan Melawan Corona
CEK FAKTA: Hoaks Terlalu Lama Pakai Masker Bisa Pengaruhi Hasil Rapid dan PCR