Mendagri: Tokoh agama dan tokoh adat adalah kunci jaga stabilitas nasional
Tjahjo kemudian menjelaskan bahwa peran penting tokoh agama dan tokoh adat tidaklah hanya sebatas menjaga stabilitas, namun juga ikut memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan terkait kemajuan jalannya pemerintahan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sekaligus Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menghadiri acara silaturahmi Gubernur NTT bersama Bapak Uskup, Imam, Biarawan, dan Biarawati se Keuskupan Atambua. Dalam kesempatan tersebut Tjahjo menegaskan bahwa Tokoh Agama dan Tokoh Adat adalah kunci menjaga stabilitas nasional.
"Kehadiran Tokoh Agama dan Tokoh Adat di dalam lingkungan masyarakat adalah kunci menjaga stabilitas. Pak Gubernur tidak cukup berkomunikasi dengan Forkopimda saja, peran tokoh agama dan tokoh adat itu yang menjadi kuncinya," ungkap Tjahjo di Keuskupan Atambua, Selasa (18/9/2018).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan Joko Kendil memulai pengembaraannya? Joko Kendil mengaku berasal dari Lor Kadilangu. Dia mengatakan sudah pergi mengembara keliling dunia sejak usia 19 tahun.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
Tjahjo kemudian menjelaskan bahwa peran penting tokoh agama dan tokoh adat tidaklah hanya sebatas menjaga stabilitas, namun juga ikut memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan terkait kemajuan jalannya pemerintahan.
"Tokoh agama dan tokoh adat harus aktif menyuarakan aspirasi, setiap agama dan setiap suku adat pasti Pemerintah berikan ruang seluas-luasnya untuk dapat memberikan masukan demi kemajuan bangsa Indonesia," jelas Tjahjo.
Mendagri Tjahjo Kumolo menghadiri acara silaturahmi Gubernur NTT bersama Bapak Uskup, Imam, Biarawan ©2018 Merdeka.com
Selain menyuarakan aspirasi dan sumbangsih pemikiran, Tjahjo juga berharap tokoh agama dan tokoh adat dapat mengawal bersama jalannya organisasi masyarakat yang ada di sekitar kita.
"Saya menitipkan pesan dan berharap agar tokoh agama dan tokoh adat dapat ikut serta mengawasi dan mengawal jalannya kegiatan Organisasi Masyarakat yang ada di sekitar kita. Dari total 390 ribu lebih ormas yang tercatat oleh Pemerintah ada banyak lagi ormas yang belum tercatat namun sudah beraktifitas, hal tersebut harus kita waspadai bersama," tukas Tjahjo.
Di akhir sambutannya, Tjahjo menyampaikan bahwa TNI dan Kepolisian yang memiliki jejaring hingga tingkat desa akan setiap saat mengawasi pelaksanaan jalannya pemerintahan. "Mari kita manfaatkan sebaik-baiknya pelayanan yang sudah diberikan oleh TNI dan Polri yang memiliki jejaring sampai tingkat desa. Laporkan segala hal yang tidak sesuai dengan aturan, sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita ikut serta dan aktif," tutup Tjahjo.
Baca juga:
Pendidikan politik diperlukan untuk capat target partisipasi politik
Monumen Soekarno akan dibangun di perbatasan RI-Timor Leste
Tjahjo Kumolo: Pembangunan perbatasan tidak boleh asal-asalan
KPU cari terobosan akomodir pemilih yang belum memiliki e-KTP
Mendagri beri harapan besar untuk kemajuan NTT
Keppres pengunduran diri Sandiaga dari Wagub DKI sudah dikirim ke Anies