Mendesak Sukmawati klarifikasi puisi 'Ibu Indonesia' agar tak jadi polemik panjang
Puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 pada akhir pekan lalu. Sejumlah kalimat dalam puisi yang dia bacakan dinilai multitafsir. Bahkan akibat puisi itu pula, Sukmawati sampai dilaporkan ke kepolisian.
Sukmawati Soekarnoputri tengah diperbincangkan. Awal mulanya karena puisi 'Ibu Indonesia' yang dia bacakan di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 pada akhir pekan lalu.
Sejumlah kalimat dalam puisi yang dia bacakan dinilai multitafsir. Bahkan akibat puisi itu pula, Sukmawati sampai dilaporkan ke kepolisian.
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno di Pesanggrahan Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Seorang pengacara bernama Denny Adrian Kushidayat, dan politisi Partai Hanura, Amron Asyhari melaporkan adik Rachmawati Soekarnoputri itu. Denny mewakil mengaku mewakili umat Islam dalam membuat laporan karena menilai Sukmawati dalam puisinya sudah melecehkan dan menghina umat Islam.
"Kalimat pembuka itu syariat Islam disandingkan dengan sari konde, itu enggak pantas. Kalau saya harus jujur dia lebih parah dari Ahok," ujar Denny di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (3/4).
Sukmawati juga dilaporkan Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polda Jawa Timur. Laporan ini dibuat agar kepolisian menindaklanjuti dan diproses guna mengantisipasi keributan dan mengakhiri kegaduhan yang sedang terjadi di masyarakat.
"Saya mewakili Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) menindaklanjuti pernyataan tentang penyampaian puisi dari Sukmawati," kata Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim, Rudi Tri Wahid, didampingi Banser dan lima perwakilan Ansor di Mapolda Jatim di Surabaya.
Agar tak menjadi polemik berkepanjangan, Sukmawati didesak memberikan klarifikasi. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai hal itu memang sangat sensitif meskipun puisi merupakan sebuah bentuk ekspresi.
Dia menilai masyarakat memiliki interpretasi yang berbeda. Sehingga masyarakat memiliki respons yang sangat beragam.
"Saya kira mesti diklarifikasi oleh Sukma, karena lama menimbulkan interpretasi yang berbeda. Terutama dari umat Islam, karena yang disebutkan syariat Islam," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengimbau agar masyarakat dapat belajar dari pengalaman saat Pilkada Jakarta 2017. Saat itu isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dapat menimbulkan kegaduhan.
"Kita sudah lihat pelajaran mengangkat tema-tema yang seperti itu dan keyakinan pribadi yang tentu saja setiap orang-orang punya keyakinan masing-masing. Kalau tahu takaran bisa menimbulkan sebuah kegaduhan harusnya tahu risiko seperti apa," jelas Fadli.
Tak cuma Faldi, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga meminta Sukmawati Soekarnoputri memberikan klarifikasi terhadap puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan.
"Secara pribadi tentu saja, yaitu Sukmawati harus memberikan klarifikasi. Jangan sampai pernyataan-pernyataan kemudian menimbulkan salah tafsir," kata Hasto di Jakarta, Selasa (3/4).
"Inilah yang kami harapkan (memberikan klarifikasi). Tabayun saja. Kita kan bangsa yang berdialog," jelas Hasto.
Namun sejak video dirinya membaca puisi ramai beredar, Sukmawati belum memberikan penjelasannya.
Berikut isi lengkap puisi 'Ibu Indonesia'yang dibacakan Sukmawati:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya
Baca juga:
Polisi bentuk tim khusus tangani kasus puisi Sukmawati yang singgung azan
Ansor Jatim laporkan Sukmawati ke polisi karena puisi 'Ibu Indonesia'
Agar tak salah tafsir, Hasto minta Sukmawati klarifikasi puisinya
NasDem sebut puisi Sukmawati bagian dari ekspresi seni
IGGI kecam puisi 'Ibu Indonesia' karya Sukmawati
Politisi PAN desak Sukmawati segera minta maaf soal puisi 'Ibu Indonesia'
Fadli Zon desak Sukmawati segera klarifikasi puisi singgung azan dan cadar