Istri Polisi Arogan & Suka Pamer Harta Perlu Main ke Rumah Jenderal Soekanto & Ibu Lena Mokoginta
Kasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Kasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Istri Polisi Arogan & Suka Pamer Harta 'Perlu Main' ke Rumah Jenderal Soekanto & Ibu Lena Mokoginta
Ada teladan soal kesederhanaan jenderal polisi yang langka.
Kisah ini datang dari Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
Menjabat Kapolri 14 tahun tak membuat Pak Kanto memiliki cukup uang.
-
Siapa istri Kombes Polisi yang dikenal rendah hati? Istri perwira polisi ini dikenal dengan sikapnya yang rendah hati. Kisah hidup perjalanan seseorang memang tak bisa ditebak, begitu pula dengan wanita ini. Wanita berparas ayu memutuskan menikah muda di usiai 19 tahun dengan polisi yang menjabat sebagai Kapolsek.
-
Apa yang dijual oleh istri polisi ini? Banyak kisah kesuksesan yang berawal dari hal tak terduga. Seperti cerita bisnis milik pasangan suami istri berikut ini. Istri sang polisi secara tak sengaja mendapat resep pempek andalan hingga memberanikan diri melakukan produksi besar.
-
Siapa yang membantu istri polisi ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Kenapa istri polisi ini membuat pempek? 'Anak saya itu suka nyemil tapi kalau jajan di luar itu dia jadi sering sakit. Akhirnya saya kursus pempek tanpa MSG di tahun 2016 sehari aja, cuma biar bisa bikin dan anak enggak jajan sembarangan,' ungkapnya. 'Alhamdulillah anak jadi enggak sering sakit,' lanjutnya.
-
Bagaimana istri polisi ini bisa menjual pempek? 'Awalnya suami enggak kasih izin karena disuruh perhatian ke anak saja. Tapi saya kasih penjelasan kalau saya sedang membantu orang lain. Ya sudah akhirnya suami kasih izin,' terangnya.
-
Kenapa istri pejabat sering berbelanja mewah? Aduh, Para Istri Pejabat Ini Pakai Uang Negara untuk Belanja Hingga Jutaan Dolar Menjadi istri dari kepala negara atau pejabat bergengsi kerap menjadi ujian agar tidak berfoya-foya dengan segala akses dan kemudahan ekonomi.
Bahkan saat pensiun, dia dan istrinya, Hadidjah Lena Mokoginta, sempat tak punya rumah dan tinggal berpindah-pindah.
Mantan anak buah yang melihat rumah mantan Kapolri ini nyaris menangis sedih.
Betapa tidak pantas rumah tersebut untuk pasangan suami-istri yang belasan tahun memimpin Polri.
Jika Hujan, Rumah Tua itu Bocor
Salah satu rumah yang pernah ditempati RS Soekanto dan istri ada di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat.
Pagar depan rumahnya rusak. Tak sesuai benar untuk mantan Kapolri.
Namun pasangan suami istri tersebut tak mengeluh.
Hal ini dikisahkan Kombes (Purn) HA Koesnoro dalam tulisannya untuk buku biografi RS Soekanto yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2016.
Hal Yang Mengharukan, Soekanto dan Ibu Lena Selalu Senang Menyambut Tamu yang Datang
Di tengah kondisi kekurangan itu, siapa pun tamunya tak pernah dibedakan.
Lena Mokoginta sendiri adalah aktivis wanita dan pendiri organisasi istri polisi atau Bhayangkari.
Lena dibesarkan sebagai putri bangsawan Sulawesi Utara.
Namun orang tuanya selalu mengajarkan agar menjadi orang yang merakyat dan sederhana.
Semangat itulah yang terus diingatnya. Dia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Polisi & Pejabat yang Angkuh & Sombong Dipersilakan Melihat Langsung Kondisi Rumah Pak Soekanto
"Bila saya menghadapi ada pejabat polisi yang agak angkuh dan sombong, terus terang saya persilakan beliau datang menemui Bapak Soekanto di rumah beliau."
"Agar dapat melihat langsung keadaan Bapak Soekanto dengan rumah dan perabotan yang sangat sederhana tersebut," kata Koesnoro.
Menurut Kombes Koenoro, siapa pun yang masih memiliki nurani, pasti langsung berubah sikap melihat kehidupan mantan Kapolri dan istrinya yang sangat sederhana itu.
Lena Soekanto meninggal 1 Maret 1986. Suaminya meninggal 26 Agustus 1993.
Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.