‘Saya Kecilnya Makan Ubi dan Jagung, Ternyata jadi Jenderal TNI juga'
Potret sosok yang kecilnya makan ubi dan jagung namun bisa menjadi seorang Jenderal TNI.
Potret sosok yang kecilnya makan ubi dan jagung namun bisa menjadi seorang Jenderal TNI.
‘Saya Kecilnya Makan Ubi dan Jagung, Ternyata jadi Jenderal TNI juga'
Setiap orang tentu memiliki nasib yang berbeda-beda.
Ada yang bernasib baik sejak dari lahir. Ada pula yang harus merasakan lika-liku kehidupan terlebih dahulu sebelum mencapai kesuksesan. Seperti sosok pria satu ini.
Dulu saat kecil, Ia makan ubi dan jagung rebus. Namun siapa sangka, nasibnya kini begitu cerah. Ia bahkan bisa menjadi seorang Jenderal TNI.
Lantas bagaimana sosok pria yang kecilnya makan ubi dan jagung namun bisa menjadi seorang Jenderal TNI? Melansir dari akun TikTok kanjengsolo, Senin (16/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Di balik suksesnya Jenderal Moeldoko saat ini, tersimpan cerita inspiratif yang dialami oleh Moeldoko sewaktu kecil. Moeldoko kecil dilahirkan di keluarga petani, sehingga aktivitas sehari-harinya tidak pernah lepas dari dunia pertanian.
Saat SD Moeldoko mengaku selalu bangun pagi-pagi untuk sholat Subuh. Kemudian, Ia diminta untuk langsung ke sawah membantu ayahnya bertani. Aktivitas tersebut berlangsung sampai Moeldoko duduk di bangku SMP.
"Setengah lima kita sudah bangun, sholat, setelah itu dibawa ke sawah. Sampai usia SD selesai, SMP pun saya masih diperlakukan seperti itu sama ayah saya," ucap Moeldoko dalam sebuah wawancara.
merdeka.com
Tidak hanya itu, perjuangannya untuk bisa bertahan hidup di tengah kemiskinan pun selalu diuji. Moeldoko mengaku pernah tidak bisa membeli beras karena tidak punya uang.
Saking susahnya, setiap berangkat ke sekolah pun Moeldoko harus lari ke stasiun untuk mengejar kereta agar bisa sampai ke sekolah.
Sementara itu, teman-temannya kala itu sudah memiliki sepeda sebagai alat transportasi.
"Waktu sekolah SMP itu sepeda nggak punya, saya harus naik kereta api, jauh dan lari-lari. Dari jam 04.00 pagi saya sudah lari-lari.
Pulangnya saya itu nyari boncengan atau menunggu truk yang searah ke kampung saya," jelas Moeldoko yang dikutip dari laman liputan6.
liputan6.com
Hidup di bawah bayang-bayang kemiskinan membuat Moeldoko ingin sekali mengubah nasibnya. Moeldoko mengaku terlalu bosan dengan kemiskinan, sehingga Ia harus terus belajar agar bisa meraih cita-citanya.
Meskipun, lahir sebagai anak petani di kampung ternyata juga tidak menghalangi Moeldoko untuk bisa sukses.
Bermodalkan semangat pantang menyerah, kerja keras, dan terus belajar, siapapun dan dari latar belakang apapun akan meraih mimpinya masing-masing.