Menengok kesibukan Jl Nangka yang dikorupsi Nur Mahmudi
Hanya memiliki lebar 11 meter, Jalan Nangka harus menampung beban kendaraan yang saban hari terus bertambah. Jalan itu memang dijadikan jalur alternatif yang menghubungkan Jalan Bakti ABRI dari Jalan Raya Bogor. Tak hanya kendaraan roda dua, mobil hingga kendaraan besar juga melintas di sana.
Sejak beberapa tahun silam, ruas Jl Nangka, Tapos, Depok, cukup sibuk. Sayangnya kesibukan itu tak sebanding dengan ruas jalan yang ada.
Hanya memiliki lebar 11 meter, Jalan Nangka harus menampung beban kendaraan yang saban hari terus bertambah. Jalan itu memang dijadikan jalur alternatif yang menghubungkan Jalan Bakti ABRI dari Jalan Raya Bogor. Tak hanya kendaraan roda dua, mobil hingga kendaraan besar juga melintas di sana.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Siapa Nurra Datau? Bagi yang masih asing dengan sosok Nurra Datau, inilah potretnya. Lahir dari pasangan Ine Febriyanti dan Yudi Datau, Nurra pun memiliki wajah cantik yang diwariskan oleh orang tuanya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
-
Apa yang dilakukan Nuri Maulida saat ini? Nuri Maulida kini memilih untuk menjauh dari dunia hiburan dan fokus pada kehidupan pribadinya sebagai seorang istri dan ibu.
Kemacetan akibat padatnya kendaraan sudah menjadi pemandangan biasa. Maklum saja, selain sebagai jalan lintas, di sekitaran Jl Nangka memang banyak berdiri pabrik. Akibatnya, lalu lintas di sana tak pernah sepi.
""Di sini jalan penghubung antara Jalan Raya Bogor ke Jalan Bakti Abri kan jadi jalan ini sering banget macet," kata Asmayadi, Ketua RT 03 RW 01, saat ditemui merdeka.com, Rabu (5/9).
Memasuki akhir pekan, kemacetan bertambah parah. Sebab di salah sudut jalan ada tempat permandian waterboom milik apartemen. Tempat itu tengah digemari warga sekitar.
"Jadi kalau libur ya macet banget. Pada mau renang. Kan ada waterboom di sana," kata Rina, warga lainnya.
Kira-kira tiga tahun lalu, warga mendapat kabar bahagia. Jalanan itu diperlebar. Konsekuensinya, bangunan yang terlalu merapat ke badan jalan dimundurkan agar jalanan bisa diperlebar.
"Rumah warga sudah dibongkar 6 meter (dari jalanan) jadi sisa lebar jalanan saat ini hanya 5 meter," kata warga lainnya.
Tepat 2015, proyek pelebaran jalan terdengar begitu serius akan dikerjakan. Tapi sampai September 2018, belum ada tanda-tanda proyek dikerjakan. Yang terlihat cuma puing sisa bangunan yang dibongkar sebagai dampak proyek
"Kalau yang ini baru tahun ini dimundurin. Sekitar sebulan," katanya.
Warga yang enggan namanya disebut mengaku tak tahu berapa nilai pembebasan lahan yang diberikan pemda untuk warga terdampak.
"Yang tahu ibu mertua saya. Kalau saya sama sekali nggak tahu," katanya.
Sampai detik ini, warga sekitar masih bertanya-tanya kapan proyek pelebaran jalan benar-benar dikerjakan. Sebab mereka, sudah lelah setiap hari memandang kemacetan dan dihadapkan polusi udara kendaraan melintas.
"Ya semoga jalan ini cepat dilebarinlah soalnya macet banget Jalan Nangka ini apalagi kalau jam kerja," harap warga itu.
Seperti diketahui, penyidik Polres Depok menemukan dugaan korupsi pelebaran Jl Nangka dengan nilai kerugian Rp 10 miliar. Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni mantan wali kota Depok, Nur Mahmudi dan eks Sekda Depok, Harry Prianto.
Diduga dalam proyek ini, ada perjanjian dengan pengembang untuk membantu. Tapi yang terjadi, tetap ditemukan anggaran daerah membiayai proyek tersebut.
Baca juga:
Jadi tersangka korupsi, status PNS Harry Prihanto tunggu keputusan Walkot Depok
Jadi tersangka korupsi, mantan Sekda Depok klaim pelebaran jalan tak bermasalah
Sedang di luar kota, tersangka korupsi mantan sekda Depok mangkir pemeriksaan
Jadi tersangka, mantan Sekda Depok diperiksa polisi hari ini
Kejaksaan terima SPDP Nur Mahmudi Ismail terkait korupsi RP 10,7 miliar
Jadi tersangka, Nur Mahmudi dicegah ke luar negeri
Kasus korupsi, tersangka mantan Wali Kota Depok diperiksa 6 September