Menengok Roket MLRS Astros TNI AD, Sekali Tembak Wilayah 1 Hektar Hancur
Satu amunisi Roket Astros bisa memiliki daya ledak hingga radius satu hektar persegi. Bahkan, ke depannya roket ini akan bisa memiliki daya jangkau sejauh 300 km. Senjata andalan ini efektif untuk menghancurkan musuh.
Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) TNI AD memiliki Multiple Launcher Rocket System (MLRS) Astros II MK 6 AV atau Roket Astros. Senjata terbaru buatan Avibras Aeroespecial Brasil ini memiliki daya jangkau sejauh 85 km.
"Alutsista yang ada di belakang kami adalah Roket Astros. Merupakan genarasi astros terbaru buatan Brasil," kata Komandan Pusdik Armed Pussenarmed Kodiklatad Kolonel Arm Djoni Prasetyo di Lapangan Pusdikarmed, Jum'at (29/3).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Apa saja alutsista baru yang diterima TNI AU untuk menambah kekuatan pertahanan? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Menurut keterangan Kolonel Djoni, satu amunisi Roket Astros bisa memiliki daya ledak hingga radius satu hektar persegi. Bahkan, ke depannya roket ini akan bisa memiliki daya jangkau sejauh 300 km. Senjata andalan ini efektif untuk menghancurkan musuh.
"Roket ini memiliki jarak capai yang bervariasi mulai dari 10 km, 30 km, 40 km, 60 km, hingga 80 km yang nantinya bisa di-uprgade hingga 300 km," terangnya.
Senjata ini telah ditempatkan di Pulau Natuna, dan memang tujuannya ditempatkan di wilayah-wilayah terluar di Indonesia.
Selain Roket Astros, Pussenarmed juga memiliki Meriam 155 MM Caesar buatan Prancis. Meriam ini memiliki jangkauan sejauh 55 km dengan kecepatan menembak sebanyak 6 butir peluru per menit.
"Meriam ini merupakan meriam tercanggih di Prancis," kata Kolonel Djoni.
Roket Astros dan Meriam Caesar 155 sengaja ditunjukan oleh Pusdikarmed dalam rangka demostrasi persenjataan yang dimiliki Pusdikarmed kepada Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) dan awak media nasional.
Persenjataan tersebut merupakan salah satu bentuk modernisasi di tubuh TNI AD, khususnya Pussenarmed. Hal itu juga diamini oleh Komandan Pusdikarmed yang mengatakan dalam kurun waktu sepuluh tahun ini, Pussenarmed terus mengadakan modernisasi alutsista.
Selain modernisasi dalam hal fisik, Pusdikarmed sebagai bagian dari Pussenarmed yang bertanggung jawab dalam melatih dan mendidik prajurit mengoperasionalkan alutsista juga melakukan modernisasi dalam hal non-fisik, seperti melakukan transfer of knowledge dengan mengirim prajurit untuk mempelajari pengoperasian senjata di negara asal senjata-senjata tersebut.
Selain itu, bisa juga mengundang pihak dari pabrikan senjata ke Pusdikarmed untuk mengajari para siswa di sana.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mengungkap Cerita Pembelian SU-35 untuk TNI AU, Sampai Indonesia Ditekan AS
Deretan Jet Tempur TNI Buat Usir Pesawat Asing di Langit Indonesia
Kisah Indonesia Kirim Jet Tempur & Kapal Selam Bantu Pakistan Perangi India
Jenderal TNI Ungkap Kehebatan Sukhoi, 4 Pesawat Bisa Hancurkan Jakarta
Kemhan Pesan Kapal Cepat Rudal 5 & 6 Dengan Senjata Lengkap ke PT PAL
Jaga Laut Indonesia, Menko Luhut Pastikan Penggunaan Alutsista dan SDM Berkualitas