Mengenal 3 jenderal bintang terang TNI AD
Tiga jenderal ini akan menempati pos baru.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah menandatangani mutasi tiga perwira tinggi di lingkungan TNI Angkatan Darat. Rencananya beberapa jenderal ini akan dilantik dalam waktu dekat ini.
"Pergantian sudah saya tandatangani, tinggal menunggu pelantikan," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (10/9).
Moeldoko menjelaskan, surat keputusan tersebut kini sudah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai panglima tertinggi. Adapun beberapa jenderal yang dirotasi adalah Danpaspampres yang akan menjadi Komandan Jenderal Kopassus, Danjen Kopassus akan menjadi Pangdam Jaya, dan Pangdam Jaya akan jadi Pangkostrad.
"Panglima Kodam Jayakarta Mayor Jenderal Mulyono diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Yang menggantikan posisi Pangdam Jaya adalah Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal Agus Sutomo. Jabatan Danjen Kopassus bakal diisi oleh Mayjen Doni Monardo yang saat ini menjabat komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)," jelasnya.
Berikut ini profil lengkap ketiga jenderal tersebut:
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Mayjen TNI Mulyono
Mayjen TNI Mulyono akan menempati pos baru setelah beberapa bulan menjabat sebagai Pangdam Jaya. Tentara kelahiran Boyolali itu akan menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Dengan jabatan baru itu, bintang Mulyono akan bertambah menjadi tiga dengan pangkat Letjen.
Mulyono alah seorang lulusan Akmil 1983. Dia selepas dari Akabri berdinas di Yonif 712 Kodam VII/Wirabuana sebagai Komandan Peleton (Danton), Komandan Kompi (Danki) hingga Pasiops yang kemudian melanjutkan Pendidikan Lanjutan Perwira Ke-ll Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Komando Pendidikan Latihan Kodiklat TNI AD Bandung. Setelah menyelesaikan Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll, dia menjabat sebagai Kepala Seksi Operasi Pengajaran (Kasiopsjar) Pusat Data (Pusdat) Pendidikan Infanteri Bandung pada tahun 1995 dengan pangkat Mayor Inf.
Pada tahun 1997 Mayjen TNI Mulyono mendapatkan kepercayaan menjabat Komandan Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya di wilayah Kodam I/Bukit Barisan, kemudian pindah ke Seskoad menjadi Dosen Golongan V Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) selama 1 tahun. Pada tahun 2000 Mayjen TNI Mulyono dipercaya menjadi Komandan Kodim 0901/Samarinda, kemudian setelah itu menjabat sebagai Kepala Staf Korem 121/ABW.
Berikut ini karier militer Mulyono: Danton Yonif 712 Kodam VII/Wirabuana, Danki Yonif 712 Kodam VII/Wirabuana, Pasiops Yonif 712 Kodam VII/Wirabuana, Kepala Seksi Operasi Pengajaran (Kasiopsjar) Pusat Data (Pusdat) Pendidikan Infanteri Bandung (1995), Komandan Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya di wilayah Kodam I/Bukit Barisan (1997), Dosen Golongan V Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Komandan Kodim 0901/Samarinda (2000), Kepala Staf Korem 121/ABW, Asisten Operasi Kaskostrad (2006), Komandan Resimen Taruna Akademi Militer Magelang (2009), Komandan Korem 032/WBR, Wakil Komandan Secapa AD, Direktur latihan di Kodiklat TNI AD, Direktur Diktrin Kodiklat TNI AD, Wakil Komandan Kodiklat TNI AD, Asops KSAD (2013), Pangdam Jaya (2014) dan akan menjabat Pangkostrad (2014).
Mayjen TNI Agus Sutomo
Setelah menjabat sebagai Komandan Grup A Paspampres, karier militer Mayjen TNI Agus Sutomo terus moncer. Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 14 Agustus 1960 ini saat ini menjabat posisi strategis di TNI.
Agus adalah lulusan Akmil 1984. Dia berpengalaman dalam bidang infanteri. Sebentar lagi dia akan menjabat sebagai? Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Mulyono.
Agus diketahui pernah menjabat sebagai Komandan Grup A Paspampres, Komandan Komando Resort Militer 061/Suryakancana (2009), Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad (2010), Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2010), Komandan Paspampres (2011), Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (2012), dan tahun ini akan menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Mayjen TNI Doni Monardo
Danpaspampres Mayjen TNI Doni Monardo akan menempati pos baru. Dia akan menjabat sebagai Danjen Kopassus menggantikan Mayjen TNI Agus Sutomo .
Doni adalah lulusan Akmil 1985. Dia berpengalaman dalam bidang infanteri. Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986.
Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka? kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti? pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006
dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad. Salah satu program yang
hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.
Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres. Sebelum jadi Danpasprem, Doni pernah menjabat sebagai Dan Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti, Dan Grup A Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana (2010), Wadanjen Kopassus (2011), Danpaspampres (2012).