Mengenal ELT, alat untuk melacak lokasi hilangnya QZ8501
Alat ini sangat penting untuk mencari lokasi pesawat yang hilang, bagaimana cara kerjanya?
Transmisi Pelacak Darurat, atau resminya bernama Emergency Locator Transmitter (ELT) terpasang di badan pesawat AirAsia penerbangan QZ8501. Alat ini memiliki fungsi yang sangat penting ketika pesawat hilang dari pantauan radar, bentuknya hampir mirip dengan kotak hitam.
Menurut mantan pilot Malaysia Airlines (MAS), Kapten Datuk Nik Ahmad Huzlan Nik Hussain, alat tersebut bisa sangat berjasa selama proses pencarian pesawat AirAsia. Alat ini secara otomatis menunjukkan lokasi dan kondisi pesawat yang hilang, dalam kondisi darurat sekalipun.
"Jika pesawat kecelakaan, ELT tetap bisa berfungsi, tapi semua tergantung pada kondisi setelah kecelakaan sebagaimana ELT yang biasa terpasang di dalam kokpit, pintu atau ekor pesawat," ungkap Hussain kepada Harian Bernama, Senin (29/12).
Meski begitu, alat ini bisa tetap aktif, maksimal selama 48 jam. Selama itu pula, sinyal terakhir pesawat yang hilang masih bisa terdeteksi.
"Bagaimanapun, sekarang ini pesawat hilang tanpa memberi sinyal apapun, baik dari transporder atau ELT. Kami tidak yakin apakah pesawat itu kecelakaan atau tidak," lanjutnya.
Seperti diketahui, pesawat AirAsia penerbangan QZ8501 membawa 155 penumpang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi, serta tujuh kru menghilang dari pantauan radar. Pesawat tersebut hilang ketika melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12) pagi.
Pesawat Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC ini lepas landas dari Bandara Internasional Juanda pada pukul 05.30 WIB, dan dinyatakan hilang pada 07.24 WIB. Berdasarkan jadwal, pesawat ini seharusnya mendarat di Bandara Changi, Singapura pukul 08.20 waktu setempat.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.
Baca juga:
Wapres Jusuf Kalla jadi trending topic di Singapura
Datangi Basarnas, Jokowi pantau langsung pencarian AirAsia
Ahok apresiasi Basuri turun tangan cari pesawat AirAsia
Telusuri jejak AirAsia, TNI AL turunkan KRI Banda Aceh
Kapten Irianto dikenal sebagai pilot pesawat tempur handal
Lima menit terakhir sebelum AirAsia QZ 8501 hilang kontak
JK: Tim SAR AirAsia terkendala cuaca, pandangan tak lebih 300 m