Mengenal Flu Tomat, Gejala dan Cara Mencegahnya
Flu Tomat menimbulkan ruam di kulit.
Penularan Covid-19 dan cacar monyet belum berakhir. Kini, dunia kembali dikejutkan dengan munculnya penyakit baru bernama demam tomat atau Flu Tomat.
Flu Tomat merupakan penyakit endemik utama di Kerala, India. Laporan terbaru, penyakit ini telah menyebar ke negara bagian lain seperti Odisha dan Tamil Nadu di India.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Apa aja gejala umum yang sering dialami orang yang terkena flu tulang? Gejala lain yang sering muncul adalah demam, nyeri kepala, kelelahan, dan kadang-kadang disertai dengan batuk dan pilek.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami flu? Flu pada kucing umumnya ditandai dengan: 1. Bersin-BersinKucing yang mengalami flu sering bersin-bersin. Ini adalah salah satu tanda utama flu pada kucing.2. Hidung BerlendirHidung kucing yang flu mungkin akan mengeluarkan lendir yang berlebihan.3. Mata Merah dan BerairMata kucing bisa tampak merah dan berair saat mengalami flu. 4. BatukKucing juga bisa mengalami batuk ketika terkena flu. 5. Nafsu Makan MenurunKucing yang sakit flu biasanya kehilangan nafsu makannya. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang serius jika tidak ditangani.6. DemamFlu pada kucing juga dapat menyebabkan demam, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
-
Kenapa penyakit sepele seperti flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan gejala yang ditimbulkan Flu Tomat. Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI Erlina Burhan mengatakan, Flu Tomat menyebabkan ruam di kulit.
"Flu itu menimbulkan ruam di kulit yang kemudian melepuh," jelasnya kepada merdeka.com, Rabu (31/8).
Ruam ini memicu adanya konfigurasi bewarna merah di kulit, seperti gambaran tomat yang diiris. "Sehingga terlihat konfigurasi berwarna merah seperti gambaran tomat yang diiris," ucapnya.
Pencegahan Flu Tomat
Erlina membeberkan cara mencegah terpapar Flu Tomat. Menurutnya, masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami menganjurkan masyarakat untuk menerapkan PHBS sebagai hal yang rutin dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan PHBS akan membantu pencegahan berbagai penyakit infeksi," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengaku belum memantau perkembangan Flu Tomat. Sebab, penyakit ini belum masuk pemantauan secara khusus oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
"Tapi setiap ada update informasi atau info outbreak dari WHO, selalu kami pantau," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati.
Peringatan Waspada Flu Tomat
Diberitakan sebelumnya, kasus Flu Tomat sudah melebihi 100. Ini membuat otoritas kesehatan di India mengeluarkan peringatan waspada.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet Respiratory Journal pekan lalu, dokter mengatakan flu tomat pertama kali diidentifikasi di distrik Kollam, Kerala, India pada 6 Mei dan pada 26 Juli. Menurut data rumah sakit pemerintah daerah, lebih dari 82 anak di bawah usia lima tahun terinfeksi Flu Tomat.
Penyakit virus endemik ini kemudian memicu peringatan di bagian negara lain yaitu Tamil Nadu dan Karnataka. Kemudian 26 anak antara usia satu dan sembilan tahun dilaporkan memiliki penyakit ini di Odisha.
Hingga saat ini, tidak ada wilayah lain di India yang terkena virus tersebut. Virus Flu Tomat yang menyebar melalui kontak dekat, mendapatkan namanya dari ruam merah bulat yang berkembang di tubuh saat seseorang terinfeksi.
“Gejalanya adalah demam, nyeri sendi, dan ruam merah seperti tomat yang biasanya terlihat pada anak di bawah usia lima tahun. Ini juga disertai dengan gejala lain seperti diare, dehidrasi, mual dan muntah, dan kelelahan,” kata Dr. Anuradha Ajesh, spesialis anak di Rumah Sakit Internasional Bareen di MBZ City Abu Dhabi.
Gejala lain termasuk pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala seperti flu biasa. Virus ini terutama menyerang anak-anak prasekolah dan bayi, kata para dokter. Anak-anak paling rentan terhadap penyakit ini karena sangat menular.
“Penyakit ini tidak dianggap mengancam jiwa,” kata Gandhi.
Meskipun para ilmuwan masih berusaha mengidentifikasi akar penyebab virus Flu Tomat, mereka dapat menyimpulkan penyakit ini tidak terkait dengan Covid-19 meskipun menunjukkan gejala yang sama, kata artikel yang diterbitkan oleh jurnal medis Inggris Lancet .
“Tidak ada obat khusus untuk mengobati penyakit ini dan dibutuhkan waktu untuk sembuh. Perawatan yang bisa diberikan serupa dengan protokol yang digunakan untuk infeksi virus lainnya seperti chikungunya, demam berdarah, dan HFMD (penyakit tangan, kaki, dan mulut) yang mencakup parasetamol untuk sakit dan demam, istirahat, hidrasi, dan mandi spons.”
(mdk/tin)