Mengintip makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton di Manado
Posisi bangunan makam keluarga keraton ini berada di atas puncak pekuburan muslim.
Tak banyak warga yang tahu jika salah satu istri Sri Sultan Hamengkubuwono V yang bernama Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dimakamkan di Manado. Lokasinya hanya berjarak sekitar 700 meter dari Pusat Kota Manado ini tepatnya di Kelurahan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang membuat makam yang dikeramatkan warga sekitar ini cukup ditempuh selama 15 menit menggunakan angkutan kota.
Makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton sendiri terletak berdampingan satu bangunan dengan makam putranya Pangeran Arya Suryeng Ngalaga. Di atas nisan keduanya terdapat tulisan Kandjeng Ratu Sekarkadaton Wafat 1919 dan Kandjeng Gusti Moh. Sorengalogo wafat 12 Jan 1901.
Bangunan berbentuk rumah yang melindungi makam keduanya tertutup rapat. Tak sembarang pengunjung yang datang dapat memasuki bangunan dengan leluasa lantaran dikeramatkan warga.
"Untuk masuk ke dalam (makam) harus izin juru kunci. Hanya alamat tepatnya saya tidak tahu," jelas Kasim, warga sekitar, Jumat (6/6) malam.
Di bagian luar bangunan terdapat beberapa makam yang berjejer mengitari bangunan utama. "Ini makam cucu-cucu Kanjeng Ratu," ujarnya.
Satu makam yang cukup mencolok di dalam kompleks meski terletak di luar bangunan utama yaitu makam tua dekat pintu masuk. Di atasnya tertulis 'BPH Hadiwidjojo Putra Sri Sultan Hamengku Buwono VI Dimakamkan kembali di Pasarean Kagungandalem Hasta Renggo di Kotagede Yogyakarta, pada hari minggu legi 22 Juli 1990'.
Tak banyak informasi yang diperoleh terkait makam ini. Satu-satunya keterangan yang diberikan Kasim, kerangka yang berada di dalam makam telah dipindahkan oleh pihak keluarga. "Saya turut menggali pada waktu itu," tutur dia.
Posisi bangunan makam keluarga keraton ini berada di atas puncak pekuburan muslim. Hal ini menjadikannya terlihat agung dan berwibawa.
Oleh pemerintah Kota Manado, lokasi ini dijadikan objek wisata religius dan sering dikunjungi para peziarah baik dari dalam maupun luar daerah.